Alih alih bahkan semakin membuat Rapuh Negara
Kebohongan menjadi Hal yang biasa
Sumpah Jabatan Bupati yang dilantik Gubernur sumpah palsu
Buktinya separuh Bupati jadi Tersangka Korupsi
Gubernur yang dilantik Mendagri atas nama Presiden sumpah palsu
Buktinya separuh Gubernur jadi Tersangka Korupsi
Ketua KPK nya malah dijadikan Terpidana
Kejaksaan Agung Pernah Illegal
Jenderal Jenderal Polisi banyak yang terima suap
Anggota DPR tersandra kasus suap
Perusahaan perusahaan Besar banyak yang ngemplang Pajak
Hutang Luar Negeri tambah jadi 1650an Trilyun
Bunga Utang Cicilan Bulanan terus membengkak.
Semua Lini disemua Tingkatan terlibat Korupsi Uang Proyek
Proyek Pembangunan Jalan banyak di Korupsi
Proyek Pembangunan Rumah Sakit,Sekolah,Dana BOS, Uang Bantuan Sosial,Uang Perjalanan Dinas,Pembelian alat alat Peraga ,Uang Pajak, semuanya lebih banyak di korupsi.
Bukannya Katakan Tidak Pada Korupsi
Tapi Century dibiarkan terkatung katung
Mafia Pajak ndak kunjung diselesaikan
Berbagai Badan Dibentuk malah tambah membebani Keuangan Negara
Ada Unit Kerja Presiden Pengawasan Pembangunan
Ada penasehat Presiden
Ada Team Pemberantas Mafia
Ada Staf Khusus Presiden bidang ini..bidang anu…bidang itu
Ada Staf Khusus Wakil Presiden Bidang ini..bidang anu..bidang itu
Ada Jubir Presiden Bidang ini…bidang itu..bidang anu…
Ada wakil Menteri ini..wakil menteri itu…
Ada Komisi Kejaksaan
Ada Komisi Kepolisian ..ada Komisi ini..Komisi itu komisi anu..
Itu semua semakin membebani keuangan Negara
Tapi Toh Penganguran semakin menjadi jadi
Kejahatan semakin keras dan sadis
Narkotika semakin sulit di Kontrol
Rumah Ibadah semakin sepi
Mal Mal semakin Ramai
kartu Kredit semakin laku dan membelit Rakyat
Ikut Ikutan gaya Pemerintah
Yang Penting masih 25 % dari PDB..?
Ndak apa apa Tambah 300san Trilyun
Jika Perlu Tambah Lagi buat bayar Remunerasi
Tambah Lagi Buat Proyek yang akan diKorupsi
Semua Jenis Mobil Silahkan di Impor
Semua Jenis Motor Silahkan di Impor
Jalanan menjadi sesak dan macet
Urusan dibelakang
Biar ada Alasan Bikin Jalan Layang dan jembatan Layang
Jika Perlu Monoreal
Pencuri cokelat tiga buah divonis Hakim bebal
Kendaraan partai untuk jadi Pejabat dibayar milyaran rupiah
Baliho dan Peraga Mengotori Kota sepanjang Tahun
Presiden Bikin Baliho partai
Gubernur Menteri Ikut ikutan
Bupati juga setali tiga Uang.
Babu Diperkosa di Negeri negeri Yang jauh
Ekspor Babu terpaksa karena lapangan kerja dalam Negeri tidak cukup tersedia
pengusaha Negara lain enggan Berlabuh
karena Biaya siluman dan Alur Birokrasi yang berliku dan Korupsi.
Presiden jalan jalan Keluar Negeri Urusan Negara
Gubernur ,Bupati ikut ikutan bahkan dengan Keluarganya
Milyaran rupiah biaya perjalanan dinas setiap Tahun kali sekian Bupati dan Gubernur
Diambil dari PBB yang dinaikkan dan semua jenis macam macam pajak.
Jalanan berlubang dimana mana ,rusak sebelum waktunya karena Dikorupsi
Inspektorat Tidak Mempan
BPK tidak mempan
BPKP tidak mempan
KPK Kewalahan
perkara MA Menumpuk puk
Perkara MK semakin menggunung
Rutan dan LP dipenuhi para Pencoleng dan Bedebah
Tapi sesekali Bisa Keluar diam diam
bahkan pelesiran Keluar Negeri.
Jenderal disogok dan mau
Petugas LP disogok dan mau
Petugas Imigrasi disogok dan Mau
Polisi di sogok dan mau
Hakim disogok dan Mau
Jaksa disogok dan Mau
Hakim MK diduga disogok dan memeras
Sisa SBY seorang yang Belum Disogok
Atau tidak ada yang berani menyogok
Toh Urusan lebih banyak bukan dengan SBY
Tapi Apalah Artinya SBY Seorang jika dikelilingi para Pencoleng dan Bedebah.
Bukan SBY tak Tegas dan Lugas
Bukan SBY lambat tapi sabar
Hanya saja SBY Suka Rapat akhirnya Keburu Telat.
Harga Cabe 60ribuan sekilo
Katanya Karena Anomali Cuaca
Kalau Premium nanti dinaikkan
Itu Karena Anomali harga yang tidak menentu dipasar dunia.
SBY sibuk Pidato dan memberi Pernyataan dengan sisir yang rapi dan pakaian yang mantap
bahkan dengan gerakan tubuh yang percaya diri.
Tapi apa dinyana yang terjadi
Tokoh Agama teriak itu banyak Bohong
Para Komentator sibuk bikin analisa
para Pengamat sibuk bikin asumsi
menteri menteri banyak dapat Rapor Merah
Karena evaluasi Kuntoro Mangun Subroto
Bukan tidak lulus atau tidak mampu
Tapi belum maksimal dan kurang fokus serta koordinasi
menteri sibuk urusan masing masing
Menteri Koordinator tunggu Petunjuk SBY
Waktu berlalu Tanpa Terasa
Kelopak Mata SBY semakin Menebal
Tanda kurang tidur dan banyak pikiran
Memikirkan Pembantu Yang diperkosa dimana mana bahkan bunuh diri dan dihukum mati
Memikirkan Yokjakarta yang hanya mau diangkat Gubernurnya
memikirkan Gunung Merapi yang tak mau bersahabat dan gunung gunung lain.
memikirkan Nelayan yang tak mau mencari Ikan karena ombak yang menggunung
memikirkan Ibu Kota yang sumpek banjir dan macet
memikirkan Demokrat yang terancam Padi Menguning
Memikirkan Lagu ciptaan Baru
Memikirkan Penganguran yang kian membengkak
Memikirkan Kemiskinan yang tak kurang kurang
memikirkan Pertumbuhan Penduduk yang tidak terkendali
Memikirkan Beras yang semakin menipis
Memikirkan Kebutuhan Pokok yang semakin membumbung harganya
Memikirkan Century yang menjadi olok olokan Pengamat dan lawan Politik
Memikirkan Media yang tak bisa dikontrol
Memikirkan Demo yang semakin brutal dan merunyak
memikirkan PSSI dan LPI serta LSI
Memikirkan Besannya yang difonis KPK
Memikirkan menteri menteri yang digadang gadang untuk diganti
Memikirkan Menkes yang kena Kangker Paru paru
memikirkan dirinya yang semakin beruban dan kurang Tidur
memikirkan Ruhut Sitompul yang tak tumpul tumpul bicara
Memikirkan anaknya untuk masa depan
Memikirkan menambah Utang atau mencicil bunga saja
Memikirkan orang orang yang tidakmempercayainya lagi.
Memikirkan hasil Poling Kompas yg menyodok dantak disangka sangka
memikirkan Popularitas pemerintahan yang semakin terpuruk
memikirkan Keterpurukan Hukum dan Penegakannya
Memikirkan Gubernur Yang Korupsi
Memikirkan Bupati Yang korupsi
Memikirkan Abu Rizal Bakrie
Memikirkan Mafia Hukum
Memikirkan Mafia Tanah
Memikirkan mafia Proyek
Memikirkan mafia Ekonomi
Memikirkan asset yang semakin dikuasai Orang Asing
Memikirkan perusahaan Tbk Negara yang Nyaris tergadai semua ke Pihak Asing
Memikirkan Banjir, DPR,MK dan Tentara
memikirkan Pemakzulan dan HMP
Memikirkan Tuhan ,
Memikirkan isterinya dan cucunya
Memikirkan APBN
Memikirkan Hubungan dengan AS,Jepang dan China serta Eropa ,Australia ,Malaysia dan Negara negara lain
Pendeknya SBY terlalu banyak berpikir…
Sehingga bertindaknya …………. tidak lebih cepat dibanding Presiden presiden sebelumnya.
Negara seperti Kehilangan Pemiliknya
Semua Orang bebas melakukan apa saja asal punya Uang
Seperti Mengencingi Spanduk SBY ” Katakan Tidak Pada Korupsi “
jargon SBY tersebut ibarat ditaruh dipinggir jalan
Sudah lama dikencingi para Bupati,Gubernur,Jenderal,Pejabat Eselon ,Anggota DPR yang setuju dengan kalimat ” Lanjutkan korupsi” .
Sekarang satu satunya Jalan SBY mesti menggunakan Hukum yang Keras sekalipun nantinya itu akan mengenai Keluarganya ,Demokratnya dan siapapun Juga .
Jika Tidak begitu kita sisa Menunggu saja Ambruknya Negara Ini.
Tidak Perlu lama ………………………… ataupun rapat berulang ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar