Pages

Sabtu, 11 Juni 2011

Aku rapuh hancur tak berbentuk


Kadang aku tidak mengerti akan apa yang sedang aku jalani dalam hidup ini. Aku terus berlari mencari kebenaran akan siapakah diriku ini. Penderitaan dan kesusahan hati membuat aku lupa akan siapakah diriku ini,dan kehilangan jati diriku.

Kadang aku merasa bahwa aku tidak sanggup memerankan kehidupan yang harus aku perankan saat ini. Aku kalah dan menyerah saat badai mengoyahkan langkah kakiku yang begitu lama sehingga membuatku rapuh dalam keterpurukan dan kegagalan.

Aku menangis dan merintih mencoba mencari jalan yang mungkin masih dapat untuk kulalui. Aku lunglai dan kehilangan rasa percaya diriku, kerasnya hidup terlalu kejam menghantam hatiku sehingga yang kurasakan hanyalah kerapuhan dan keletihan.

Aku selalu mencari hati yang dapat kuraih untuk memberikan sedikit saja ketenangan bagiku. Hanya sekedar mengingatkanku bagaimana cara bernafas agar dapat terus melanjutkan hidup yang telah mengombang-ambingkan semangat dan pengharapanku. Hatiku selalu merasakan kegetiran dan kehampaan dengan rasa sepi yang selalu menertawakanku dan selalu membawaku melayang bersama rasa perih yang menyayat hatiku yang telah hancur tak berbentuk.

Kadang aku merasa dahaga yang sangat menyiksa, aku butuh orang yang tidak menertawakan aku dan membiarkan aku terpenjara sendirian dalam menahan getirnya dan betapa hebatnya dunia menyesatkanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar