Pages

Senin, 21 Februari 2011

Tanyakan dalam diri kita apakah kita sudah menjadi diri kita sendiri..???


Dengan segala kekurangan aku telah menempuh kelanjutan dari hidup ini, segala macam rintangan dan tantangan, canda tawa dan tangis penyesalan telah menyatu menjadi satu yang tiada lagi dikira akan bagaimana hari esok..?? semuanya menjadi rahasia yang tidak akan pernah terungkap kecuali hanya dengan waktu yang akan menentukan semuanya

Tiada pernah terkira aku akan menjadi dia atau mereka tapi keyakinan dalam hati ini adalah aku adalah aku, meskipun dengan segudang kekurangan yang ada dan kekhilafan yang tersengaja atau tidak disengaja bahkan dengan jutaan kesalahanku kepada semua orang tetap dalam diri ini aku akan berusaha menjadi aku sendiri, terasa sombong dan angkuh mungkin bila mengatakannya, tetapi semoga semua ini hanya menjadi acuan semangat buat aku pribadi untuk dapat menjadi diri sendiri sampai kapanpun dan dimananpun serta dengan siapapun.

Desiran pasir akan selalu menemani indahnya gelombang yang datang dan pergi disamudra Illahi tiada pernah terpisahkan bahkan tidak akan bisa terpisahkan kecuali jika Dia berkehedak, bak juga bulan yang selalu menemani malam kadang terlihat dan kadang tidak tetapi hakikatnya dia ada selalu untuk bumi Allah dan bertasbih selalu mengagunggkan nama-NYA, begitu juga diri yang berlumuran dosa ini ingin senantiasa ada diwaktu yang telah diwajibkanya, terlalu naïf bila diri ini mencari alasan untuk menghindari waktunya meskipun itu bisa menjadi alasan.

tanya dalam diri kita apakah kita sudah menjadi diri kita sendiri..???
dan inikah kita..???
egois..?
pemarah..?
riya..?
sok..?
sombong..?
pembohong..?
pencuri..?
penipu..?
pemeras..?
dan masih banyak yang mungkin belum tersebut didalamnya, tiada bermaksu untuk menghakimi, atau sok benar, sok suci tapi ssemuanya ada dalam diriku, mungkin ada dalam diri kita, akanlah semua dapat kita banggakan..??
apakah hanya mengejar kebahagiaan diri sendiri,..?
apakah hanya mengejar pujian dan sanjungan..??
dan apakah…apakah yang lain akan muncul
sampai kapan kita akan seperti itu..??
YAKINKAH KITA KALAU ESOK HARI KITA MASIH BERNAFAS..??
Salamku

Minggu, 20 Februari 2011

Sepertiga Malam

 
Aku semakin percaya bahwa memang benar Allah memuliakan sepertiga malam terakhir bagi orang-orang yang hendak beribadah kepada-Nya. Saat itulah diri kita merasa sendirian kecuali Sang Khalik yang selalu terjaga dan menemani kita. Saat itulah diri kita merasa bukanlah apa-apa, terlalu kecil diri kita dihadapan Allah tetapi akan menjadi mulia bila kita mampu bertaqwa dengan sebenar-benarnya taqwa. Ketenangan dan kedamaian hatiku terasa memuncak manakala aku mendapatkan sepertiga malam yang penuh keberkahan dan ampunan-Nya. Tiada waktu yang paling indah bagiku kecuali di sepertiga malam terakhir itu.

Dan alangkah beruntungnya jika kita bisa memanfaatkan sepertiga malam itu untuk melakukan ibadah kepada Allah yang telah menciptakan kita, memohon ampunan-Nya serta mensyukuri atas segala karunia-Nya. Akan tetapi segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah, tentunya tidak akan pernah terlepas dari godaan syaitan laknatullah. Mereka menggoda manusia untuk malas bangun malam, mereka lebih menyukai manusia yang tertidur lelap dengan mimpi indahnya, mereka senang bila manusia tertidur pulas dengan selimut hangatnya. Itulah tipu daya syaitan laknatullah agar manusia tidak mengambil keuntungan besar dari sepertiga malamnya.

Segala kondisi adalah tantangan dan setiap masa adalah cobaan, namun di balik itu terdapat hikmah yang besar untuk orang-orang yang berpikir. Berpikir untuk menjawab semua tantangan, berpikir untuk teguh dalam menghadapi cobaan. Namun bagiku kesunyian malam tetaplah sebuah ketenangan yang sesungguhnya, penuh hikmah dan pahala. Lain orang lain pula cara mencari ketenangannya, dan aku selalu berharap mendapatkan ketenangan di kesunyian malam yang berujung kebahagiaan di panasnya siang.

Selasa, 15 Februari 2011

Tolonglah Aku !



Sudah cukup…
Jangan kau ajak aku untuk menyalahkan orang lain,
Jangan kau ajak aku untuk membenci orang lain,
Jangan kau ajak aku untuk merendahkan orang lain,
Jangan kau ajak aku untuk menyesatkan keyakinan orang lain,

Sudah cukup…
Jangan lagi kau jejali nuraniku dengan racun ke aku an
Jangan lagi kau jejali nuraniku dengan racun kebencian,
Jangan lagi kau jejali nuraniku dengan racun keangkuhan, dan
Jangan lagi kau jejali nuraniku dengan racun kesombongan,

Karena nuraniku sedang sekarat,
Nuraniku hampir mati,
Nuraniku tinggal satu dua nafas lagi
Tegakah engkau wahai saudaraku…

Tolong.. tolonglah aku….
Jangan kau racuni nuraniku lagi…
Kasihanilah nuraniku
Kasihanilah aku
Karena aku orang hina,
Karena aku bukan orang mulia,
Karena aku bukan orang suci, dan
Aku orang yang banyak berlumuran dosa

Tolonglah aku….
Hatiku sekarang keras membatu, keegoisanku menutup nuraniku,
Sehingga….
Hanya ke aku an yang tampak pada diriku
Hanya ke angkuhan sehingga merasa benar sendiri yang tampak pada diriku.
Dan hanya ke egoisan yang meracuni nuraniku
Tolong..tolonglah dari cengrkraman nafsuku yang buas itu wahai saudaraku…

My dreams


Mungkin aku tidak sebaik mereka
Aku juga tidak semulia mereka
Bahkan aku juga tidak akan seberuntung mereka
Beryanyi dengan ceria
Becanda dengan riang gembira
Berakhir sudah hari ini
Dengan hilangnya sang mentari
Tutuplah cerita untuk sejenak
Menunggu kedatangan hari esok yg penuh misteri

Tuhan,....
Adakah setitik ampunan untukku?
Raga yang mulai rapuh termakan usia
Jiwa yang mulai menangis terbayang dosa
Dulu aku bisa berbuat
Sekarang hanya bisa melihat
Dulu aku bisa berbicara
Sekarang hanya bisa berisyarat
Nafas mulai tersengal-sengal
Menahan rasa sakit yang tiada lagi terasa
Ketika waktunya tiba
Aku ingin melihat dia bahagia bersamanya
Sehingga aku bisa tersenyum kembali kepadanNYA

Dimanakah diriku !!

Suatu judul coretanku yang tak semestinya aku tulis untuk pribadiku, Namun ini terpaksa kubangun dan kurenungan dalam perjalanan hidupku. Guratan luka hati mungkin tidak mudah untuk dapat disembuhkan butuh waktu berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun untuk dapat merasakan semuanya pulih kembali itupun pada kenyataanya tidak seindah yang diharapkan, kenangan pahit pasti akan selalu menyertai setiap langkah manusia karena pada hakikatnnya hidup adalah pilihan, kadang terasa pahit banget kenangan yang dirasakan kadang juga terasa indah, dan fitrah manusia pasti tersenyum ketika indah dan termenung bahkan sampai menangis ketika semuanya pahit
Sedalam lautan dan seluas angkasa raya yang tidak dapat dihitung berapa luasnya begitu juga kedalaman hati, meskpiun hanya segumpal daging yang notabene tidak tampak dari luar tetapi begitu dasyat bila dia diusik, berapa ribu nyawa melayang hanya karena luka hati, berapa ribu rumah hancur hanya karena hati, dan berapa ribu pasang insane bubar karena hati, tetapi dengan itu semuanya kenapa masih banyak orang sok tahu dan pura-pura mengetahui isi hati orang lain apakah ini tidak melangkahi sang penguasa hati yang lebih dan lebih tahu isi hati seluruh manusia, kenapa orang berusaha menjadi juri yang menilai orang lain padahal dirinnya sendiri belum tentu dapat menilai hatinya sendiri, kenapa manusia begitu menggebu-gebu untuk mengecap orang lain sepengetahuan kasat matanya, kenapa manusia lebih bangga bila membicarakan kesalahan orang lain dari pada membahas kesalahan dirinnya sendiri, ya..mungkin semua dengan dalih introspeksi, memperbaiki orang lain, menasehati orang lain, merubah orang lain agar lebih baik… dan banyak lagi alas an kenapa semua dilakukan tapi catatan yang harus dilihat semuanya butuh cara dan proses…??karena manusia akan marah bila dicaci maki dan akan tersenyum bila dipuji
Begitu juga dengan cara memperbaiki orang lain, tidak hanya sekedar membicarakan kesalahan kepada orang lain dengan sepengetahuannya sendiri yang akan terjadi adalah sakit hati, yah meskipun tidak semuanya hanya orang-orang yang lapang dada yang akan menerima semuanya ketika hujatan datang, ketika fitnah menyambar dia tetap tersenyum saraya berkata” hanya Allah yang saya tuju tidak karena dia, ia atau mereka”
Salamku

Sabtu, 12 Februari 2011

Doa orang papa Untuk Bangsa

Bila yang kau tuntut kesadaran
kami sudah melakukan Lebih dari itu
kami berbakti dan mengabdi

Bila yang kau tuntut kerelaan
kami sudah melakukan Lebih dari itu
kami haus dan lapar
tanpa mengusik tambang-tambang yang kau gali
Kami rela tidur di lorong-lorong gelap
karena kami tak hendak mengusikmu dalam  lelap
Meski kami tahu
bahagiamu di atas getir kami
dari hasil rempah dan minyak
yang Tuhan titipkan untuk kami

Bila yang kau tuntut penghormatan
kami sudah melakukan Lebih dari itu
kami cinta negeri ini sepenuh hati
Jiwa raga kami adalah bendera
kami biarkan gigil dan terpanggang demi kedaulatan

Bila yang kau tuntut kesediaan berkorban
kami sudah melakukan Lebih dari itu
kami kibarkan semangat dalam derita dan dahaga
Seperti para pendahulu kami ingin bela negara
di atas segala yang kami punya

Kami rela mati demi harga diri
di bumi yang tak patut lagi dijajah ini
Maka yang kami minta
jangan hardik anak-anak kami
di tempat mereka mengemis; atau memulung belas kasih
Jangan buru anak-anak kami
di tempat mereka berteduh; atau berdiam barang sahari
Jangan gusur anak-anak kami
di tempat mereka mengais rezki; atau mengadu nasib sendiri

Dan jangan lagi kau perdaya hak-hak kami
dengan subsidi; atau manis janji
Bukankah sudah seharusnya
kami dan anak-anak kami kau pelihara untuk sejahtera
seperti amanah yang terpatri dalam lima sila
lambang tegaknya Negara

Penguasa!

Merenungi makna Hidupku !!


Merenungi makna hidupku, merasakan peranku dalam perjalanan sang waktu. Kali ini aku merasa tak lagi berhati. Kali ini di kepalaku hanya ada obsesi. Obsesi dihargai  sebagai manusia.

Hari ini aku hanya ingin mengingat. Merindukan masa saat aku bercita sederhana. Menjadi orang baik. Orang yang memberi arti bagi orang lain. Tak pernah melukai, meski setitik. Tak pernah punya keinginan untuk menyakiti terhadap sesama, meski senoktah. 

Padahal aku tak pernah ingin berpura-pura dalam hidupku. Aku ingin menjadi aku. Dengan idealismeku dulu. Menyampaikan apa yang perlu kusampaikan. Tak perlu menyampaikan kepalsuan. Aku ingin menyampaikan kebenaran. Jika kepalsuan itu harus disampaikan, semata untuk membuat si palsu terkuak. Aku ingin menjadi orang baik. 

Padahal aku ingin, dengan peranku aku memberi secercah harap. Seberkas asa. Tuhan. Mereka yang dihempas duka, mereka yang terluka, mereka yang menahan jerit. Meski sekedar uluran tangan. Pelukan seorang saudara. Sekedar menenangkan. Meski hanya sementara. Menjadi orang baik. 
Padahal, dengan peranku, aku bisa tulus berbagi dengan mereka. Membiarkan mereka membagi luka, memberi sedikit kehangatan. Dengan ikhlasku, dengan kerelaanku. Sebagai saudara, sebagai teman, sebagai tempat berbagi. Menjadi orang baik. 

Padahal dengan peranku, aku tak usah berpura-pura. Aku bisa lebih memaknai senyumku untuk menghadiahkan sedikit bahagia dihati mereka. Dengan simpati yang tak lagi palsu. Sebenar-benarnya simpati. 

Padahal dengan peranku, dengan kelurusan niatku, aku ingin membuat cerita-ceritaku bermakna. Membuat kisah-kisah dari tanganku dapat merubah dunia. Membuat manusia lain lebih merasa dan berterimakasih atas takdir mereka yang lebih. Membuat mereka berlomba menjadi orang baik. 

Idealismekah itu…Sobat ?? Ach, Lupakan saja, Dan doakan agar tetap menghujam dihatiku untuk sekedar berharap :

Yang kami harap adalah terbentuknya Indonesia lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah Pencipta Alam Semesta
Amien.

Jumat, 11 Februari 2011

Becik Ketitik Olo ketoro


Becik ketitik ala ketara
   Titenono wong cidro mongso langgeng0,
   Suro dir0 jayaningrat lebur déning pangastuti

Eksistensi dan esensi moralitas harus dijunjung tinggi baik di dalam budaya dan agama, universal mengajarkan sikap saling hormat menghormati terhadap kehidupan manusia, rahmatan lil alamin, memayu hayuning bawana, melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian dan keadilan

Selasa, 08 Februari 2011

Mpu Tantular aku ingin membaca Kitab Sutosumo


Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular yg menjadi pemersatu kerukunan hidup setiap warga negara Indonesia. Tidak salah rasanya jika kokoh kaki lambang negara berupa Burung Garuda mencengkeram kuat semboyan negara ini. Namun, kemana kini semangat Bhineka Tunggal Ika dalam hidup warga Indonesia ? Ataukah bersembunyi? Kerusuhan anarkhi penuh emosi, acungan golok dan senjata di sana-sini, rasa tidak aman melingkupi bahkan untuk menjejakkan satu langkah kaki. Apakah kini Bhineka Tunggal Ika hanya tinggal pajangan di setiap dinding rumah? Aku sangat menikmati dan mensyukuri hidup dalam perbedaan. Semboyan Bhineka Tunggal Ika bukan hanya tulisan dalam kertas, melainkan hidup berdampingan dengan damai dalam kehidupan sehari-hari saya.

Sahabat, hentikan pertikaian. Mari kita saling bergandengan tangan. Mari kita rasakan indah dan damainya hidup dalam perbedaan. Salam.

Senin, 07 Februari 2011

Renungan Lir - illir....!!


Lir... ilirrrrr....2x
tandure wong sumilir tak...
ijo royo-royo tak senggoh temanten anyar...
Kanjeng sunan ampel seakan² baru hari ini bertutur kepada kita tentang kita tentang segala sesuatu yang kita mengalaminya sendiri, namun tidak kunujng sanggup kita mengerti. sejak lima Abad silam syair itu ia telah lantunkan dan tidak ada jaminan bahwa sekarang kita sudah paham..padahal kata² beliau itu mengeja kehidupan kita diri sendiri.
Alfa, Beta, alif, bak, tak. kebingunngan sejarah kita dari hari kehari, sejarah tentang sebuah negeri
yang puncak kerusakannya terletak pada ketidak kesanggupan para penghuninya untuk mengakui betapa kerusakan sudah sedemikian tidak terperih. menggeliatlah dari matimu tutur sang sunnan.siumanlah dari pinsang berpuluh² tahun bankitlah dari nyeyak tidur panjangmu sungguh negri ini adalah penggalan surga, surga seakan-akan pernah bocor dan mencipratkan kekayaan dan keindahanya dan cipratan keindahannya itu bernama indonesia Raya. Kau bisa tanam benih kesejahteraan apa saja diatas kesuburan tanahnya yang tidk terkirakan. Tidak mungkin kau temukan mahluk tuhanmu kelaparan ditengah hijau bumi dikepulauan
yang bergandeng gandeng mesra, ini bahkan bisa engkau selenggarakan dan raya pengantin² pembangunan lebih dari yang bisa dicapai oleh negri² lain yang  manapun tapi memang kita telah tidak mensykuri rahmat sepenggal surga ini kita telah memboroskan anugrah tuhn ini melalui cocok tanam ketidak adilan
dan panen panen kerakusan.
 
cah.... angoooooonn,... 2x
penek..no blimbing kuwi...
lunyu-lunyu penekno
kanggo basoh dodo tiro
Kanjeng sunnan tidak memilih.. figur misalnya para pejabat keraton jg bukan intlektual², ulama'² seniman², sastrawan²,atau apapun tetapi cah Angon ... cah angon, Beliau jg menuturkan  penekne blimbing kuwi.. bukan penekno pelem kuwi... bukan penekno sawo kuwi, bukan penekno buah yang lain. Tapi blimbing berkikir lima, terserah apa tafsirmu mengenai kirkir lima.. yang jelas harus ada yang memanjat pohon yang licin itu lunyu-lunyu penekno  agar blimbing bisa capai bersama-sama dan yang hrs memanjat bocah angon
anak gembala, tentusaja ia boleh seorang doktor,seorang seniman, seorang kiyai,blh seorang jendral atau siapapun namun ia harus memiliki daya angon, daya menggembalakan kesanggupan untuk ngemong semua fihak karakter untuk rangkul dan memasrahkan.. siapa saja sesama saudara sebangsa. Determinasi utk menciptakan kedamaian bersama memancarkasih sayangnya. Yang dibutuhkan dan yang diterima oleh semua warna semua golongan semua kecenderungan bocah angon adalah seorang pemimpin nasional bukan tokoh golongan atau pemuka suatu gerombolan, selicin apapun pohon² tinggi reformasi ini sang bocah angon harus memanjat harus dipanjat selamat memperoleh buahnya bukan ditebang di robohkan atau di berebutkan..
dan air sari pati blimbing lima kikir itu diperlukan oleh bangsa ini untuk mencuci pakaian nasional
pakaian adalah Akhlaq, pakaian adalah sesuatu yang menjadikan manusia bukan binatang
kalau engkau tidak percaya berdirilah engkau didepan pasar dan copotlah pakaianmu maka engkau kelingan segala macam harkatmu sebagia manusia, pakaianlah yang membuat manusia bernama manusia. pakaian adalah pegangan nilai landasan moral dan sistem nilai sistem itulah yang harus kita cuci dengan pedoman lima

dodo tiro.... 2x
kumitir bedahe pinngir
dondomono jlumatono kanggo sebo mengko soreeeee..
mumpung padang rembulane...
mumpung jembar kalangane
 yo suuuraaaaaooooo
suraaaaaa iyooooooo

satu tembang tidak selesai di tafsirkan denganseribu jilid buku
satu lantunan syair tidak selesai ditafsirkan dengan wktu seribu bulan dan seribu orang malakunnya...
aku ingin menjakmu berkililing untuk memandang warna warni bermacam² dengan membiarkan meraka dengan  warnya masing² agar kita mengerti dengan hati dan ketulusan kita apa muatan kalbu mereka
mengenai Lir ilir
mengenai ijo royo-royo
mengenai temanten anyar
mengenai bocah angon dan blimbing
mengenai mbasuh dodo tiro
mengenai kumitir bedaheng pinggir

dan ini semua mengajarkan semua tentang untuk mendengarkan
dan tanpa larang mau jadi ini mau jadi itu..
yang penting kita sepakat..
dan kita kan menyumbangkan yang terbaik...
bukan yang di sini maupun disana
dan bukan yang ini maupun yang itu.
by : Somo Wardoyo

Minggu, 06 Februari 2011

Selamat Berjuang Sahabatku



Meskipun sebagian pilihan yang harus kita ambil sulit, kita mesti terus percaya pada diri sendiri kemampuan sendiri. Tidak ada lembar jawaban untuk ujian kehidupan. Kita harus menyelesaikan setiap masalah yang muncul dalam perjalanan hidup kita. Belajar dari keberhasilan dan kegagalan yang pernah kita alami, itu bisa menjadikan kita orang yang lebih utuh.

Kita gagal total hanya kalau kita tidak pernah belajar dari pengalaman. Jadi, tidak perlu takut membuat keputusan dan mengambil resiko. Sisihkan waktu untuk merenungkan dan merencanakan sesuatu sebelum bertindak. Sebagian besar pilihan hidup kita didasarkan pada rasa peduli pada orang lain dan diri sendiri.

Memiliki respek yang baik untuk kita dan orang lain akan menjadi kekuatan dalam hidup kita. Dalam diri kita ada sesuatu yang layak dibagi dengan orang lain. Kita harus terus berfikir terbuka, jangan berhenti belajar, sambil belajar siapa tahu menemukan bakat dan minat baru yang sudah siap untuk bersemi.
by : Somo Waedoyo

Sabtu, 05 Februari 2011

Manfaatkan waktu di dalam hidup dengan sebaik mungkin,

 
Manfaatkan waktu, didalam hidupmu sebaik mungkin, Karena waktu yang diberkan kepadamu tidak akan perna terulang kembali dalam hidupmu.
Mari belajar memahami betapa pentingnya menjalani hidup dengan sepenuh hati dan menghayati setiap detik kehidupan kita, karena hanya saat inilah kita diberi kekuatan. Hal ini juga harus dilandasi oleh kesadaran bahwa kita tak punya daya apa pun untuk mempengaruhi masa lalu maupun hari esok. Masa lalu sudah lewat dan kini sudah jauh kita tinggalkan. Apa pun yang telah terjadi sama sekali tak mungkin kita ubah. Kesedihan atau kesenangan apa pun yang pernah terjadi di masa lalu, kini abadi ditelan sang waktu. Memikirkan masa lalu, terutama hal yang kita sesali, hanya akan merusak kebahagiaan yang kita miliki pada saat ini. Tiap kali kita dirundung penyesalan masa lalu, ingatlah bahwa kita tak sedikit pun memiliki daya kekuatan untuk mengubah semua kisah masa lalu.

Namun bukankah kita juga tak berdaya untuk menentukan masa depan? Apalagi hari esok memang belum terjadi. Aneh, bahkan sekarang pun kita tak kuasa berbuat apa-apa untuk mempengaruhi hari esok. Coba anda pikirkan betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia karena kita mencemaskan esok hari. Akankan saya jatuh sakit besok? Akankah keburukan menimpa orang-orang yang kita sayangi? Akankah anak saya sukses? Kecemasan masa depan memiliki suatu kekuatan yang nyata, yaitu merongrong kebahagiaan Kita. Ingatlah, kekhawatiran tak akan pernah bisa menghapus nestapa, tetapi dia pasti mencuri kebahagiaan kita hari ini.
 
Memang, perbuatan kita pada hari ini bisa mempngaruhi masa depan. Namun yang bisa kita lakukan sekarang hanya menjalani hari ini dengan penuh kesungguhan dan dengan segala kesadaran bertekad akan menyambut esok hari dengan segenap energi seperti yang kita curahkan pada hari dan detik ini, karena waktu tak akan pernah terulang lagi.Semoga bermanfaat

Jumat, 04 Februari 2011

Belajarlah dari Sayur dan Buah….

Belajarlah dari Sayur dan Buah….

 



1. Jadilah JAGUNG, jangan Jambu Monyet(lo)….Jagung membungkus  Rapi dan Aman bijinya yang banyak, tapi Jambu Monyet(lo) memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya pada siapa saja.
   Artinya : JANGAN SUKA PAMER

2. Jadilah DUREN, jangan Kedondong….Duren, walaupun luarnya nampak Keras penuh Duri yang tajam, tapi dalamnya Lembut dan manis. Kedondong, luarnya jelas halus tanpa Duri, tapi Rasanya Asem, biji didalamnya berduri pula.
 Artinya : JANGAN MENILAI SESEORANG HANYA DARI LUARNYA SAJA. 
               (Don’t Look the Book just from the Cover)

3. Jadilah BENGKOANG….Walaupun hidup didalam tanah yg kotor, tetapi                     Umbinya…..masih tetap putih bersih.
   Artinya : JAGALAH HATI tetap PUTIH walau sekelilingmu HITAM

4. Jadilah BUAH DADA…..Selain bermanfaat bagi Anak, buat Bapaknya juga.
   Artinya: HIDUPMU SENANTIASA BERMANFAAT BAGI BANYAK ORANG.

5. Jangan jadi BUAH ZAKAR….Sudah Jelek, keriput, Sensitif lagi…disentil sedikit bisa keluar Air mata.
   Artinya : JANGAN MUDAH TERSINGGUNG apalagi MENANGISI NASIB

Kamis, 03 Februari 2011

Jangan bias

 
Buang jauh keraguanmu.
Jangan pernah berpikir aku akan berpaling
Karna itu akan membuatmu resah..
Tuanglah anggur putih ketulusan,
Sebagai jamuan penghormatan suci.
Dialtar pengabdian cinta sejati,
meski getir menantimu..
bukankah kita tau..
tak ada keutamaan dalam bercinta,
selain derita yang mesti dimengerti
dan demi kesetiaan…,
ku persembahkan hatiku untukmu
meski Tanya menggelitik hati ini,
salahkah aku jika pergi ‘tuk memiliki…???

Selasa, 01 Februari 2011

Kena T i l a n g

Pernah ditilang pasti menyisakan kejengkelan apalagi kita merasa tidak salah , tidak melanggar rambu-rambu eh malah distop dan Pritttt surat tilangpun keluar,
Hal ini sering terjadi bila ada razia-razia terutama bagi kendaraan roda dua , salah satunya adalah razia helm , padahal sosialisasi penggunaan helm yang standar dan kelengkapan keamanan dan keselamatan lainnnya seperti jaket, sepatu kerap dilakukan namun kenyataan dijalanan ternyata tidak semua pengendara patuh padahal semuanya itu untuk keselamatan pengendara dan penumpangnya.
Pengendara motor yang ditilang umumnya karena hanya pengendara yang menggunakan helm sedangkan yang diboncengnya sama sekali tidak mempergunakan helm , ada juga yang menggunakan helm tapi tidak yang standar keamanan dan keselamatan istilahnya hanya helm cetok atau helm proyek yang hanya sekedar nutupi kepala .
Sadar atau tidaknya standard keamanan dan keselamatan kerap diabaikan ,berbagai alasan dikemukan alasan ribet ,panas, jarak tempuhnya dekat dan lainnya padahal namanya musibah bisa datang kapan saja tidak melihat jauh tidaknya jarak perjalanan.
Sosialisasi pengunanan helm sepertinya hanyalah sebatas iklan belaka , tinggal kesadaran para pengendara saja yang perlu ditingkatkan Polisi merazia dan menilang itu adalah tindakan yang sudah benar demi kebaikan pengendara motor juga.
Polisi merazia helm dan menghentikan motor, “Priiit Anda ditilang karena tidak mempergunakan helm sewaktu naik motor ” itu kejadian yang sudah biasa , tapi kalau kejadiannya seperti ini ” Priiit Pak Polisi saya tilang, karena Pak Polisi pakai helm nggak bawa motor ” ini baru luar biasa.

B e d e b a h

Bedebah, Aku bukan monster,
Dan bukan kail untuk memancing botol minuman,
Dan bukan pencentak uang,
Aku hnylah generasi tua tergagap-gagap, sembunyikan nyeri,
Sedikit saja, cuma segelintir diri, yang ingin mententramkan batinnya.
Hati miris melihat anak-anak muda terlahir cacat: sumbing nuraninya, lumpuh benaknya, buntung kejujurannya.
Sementara jiwa kita pun belum tentu selamat.
Kita, manusia rapuh, kadung lahir di kalatidha,

Aku menerima untuk berdiri di sini, di ambang pintu.
Siap untuk menerima aba-aba dari pengasa,
Yang mempunyai ilmu pengetahuan setengah matang,
Mempunyai kreativitas yang terbiasa makan larangan.
Sejarah tinggal inspirasi, yang kita hadapi makin bikin pucat pasi.
Kali ini tak ada contekan atau solusi .

Yang bisa dipegang tinggal kitab suci dan nurani,
itu pun bila belum tercemar nanah dan tinja peradaban ini.
Yang baik itu, yang Tuhan mau.
Dalam gamang aku menerka,
Peluh bercucuran makin deraspun tiada guna,
Bedebah, orang amanah dituduh berkianat,
Orang laknat yang mengatasnamakan institusi selembar uang recehan dikira hebat,
Hemmmm,.....!!