Pages

Rabu, 30 Maret 2011

RENUNGAN HATI DALAM JIWAKU


Hatiku dlm renungan jiwaku...
Andai aku mati sekarang,
adakah yang merasa kehilangan atas diriku?,
adakah yang menangis pilu mengantarkan mayatku?,
adakah yang mendoakan aku setiap kali mereka mengenangku?,
adakah yang ziarah ke nisanku?,

aku…
menangis rasanya bila harus memikirkan hal itu,
namun aku tak mau tak memikirkannya,
karna hal ini akan pasti terjadi padaku kelak.

Kini aku tak memiliki orang yang begitu tulus mencintaiku
Kini aku berada dalam lingkup orang-orang yang sangat membenciku.
Mereka saling menunggu aku melakukan kesalahan.
Mereka hanya orang-orang yang busuk bertopeng kebaikan dan kebajikan semu.

Lalu siapa yang begitu tulus menyayangiku disini.
Hidup memang sulit kata mereka, apalagi hidup denganku.

Ya Allah… hamba tak mau merasakan apa-apa
hamba hanya ingin menyebut namamu saja sebagai pengganti aduan hamba.
Hamba kini ingin mengumpulkan amalan yang banyak untuk bekal hamba pulang ke dekapan kasih sayangmu

Ya Robb…
Hamba jadikan sabar sebagai penakhluk semua kebencian dihati ini.

Hamba jadikan sedekah untuk menghancurkan kesombongan dan kekikiran hamba. Hamba jadikan sholat hamba sebagai pelindung hari-hari hamba yang penuh dengan orang-orang yang benci atas kehadiran hamba.

Hamba jadikan doa sebagai penghibur hati, bahwa ada kekuatanMu yang sangat luar biasa, yang sanggup mengalahkan kerisauan dalam diri.
Hamba jadikan diam sebagai benteng diri, dari kata-kata penuh dosa, janji-janji penuh dusta.

Hamba sepenuhnya yakin, bila hamba tetap pada pendirian ini, pada kesabaran yang sudah semestinya.
Hamba akan mendapatkan kasih sayang yang luar biasa dariMu Ya Allah… dan
Hamba tak perlu lagi berputus asa dengan keadaan duniawi yang telah merenggut kelapangan dari hidup hamba ini.

Ya Allah…
Hamba mohon berilah hamba kesabaran yang tak habis-habisnya
Hamba mohon ampunkanlah segala dosa
Hamba mohon berilah hamba kekuatan untuk mengahadapi kenyataan yang tak selalu menyenangkan ini
Hamba mohon jagalah hamba dari pengaruh hati yang menggebu
Hamba mohon terimalah segala amalan hamba
Yang Hanya untuk meraih kasih sayangMu

Minggu, 27 Maret 2011

Pada saat Aku Berada dalam kesunyian


PADA SAAT AKU BERADA DALAM KESUNYIAN
Telingaku tak dapat mendengar dunia
Tapi suaraMu merdu terdengar
Telingaku tak dapat mendengar nyanyian
Tapi janjiMu terdengar keras dan terpatri

Ketika dunia melihat fisikku

Engkau melihat hatiku
Ketika dunia melihatku sebagai orang gagal
Engkau melihatku lebih dari pemenang

Ketika tak seorangpun mengindahkanku

Engkau tak pernah meninggalkanku
Ketika aku sendiri dan dunia menolakku
Kau menyentuh hatiku dengan kasih yang sempurna

Engkau sangat mengasihiku

Karena aku berharga dimataMu
Engkau mengorbankan diriMu
Sebagai bukti cintaMu kepadaku

Saat hati terluka

Kau memelukku dan memulihkanku
Dalam kesunyian
Aku mendengar kata-kata cinta dariMu

Jumat, 18 Maret 2011

DATA TEROR BOM TIDAK PERNAH BERUJUNG 5 TAHUN TERKHIR DI INDONESIA


Data Peristiwa teror bom sejak 5 tahun terakhir.

Waktu                       Peristiwa

1.28 Mei 2000           Bom meledak di Tentena , Poso, Sulawesi Tengah. Korban 22 orang  tewas.

1.8 Juni 2005            Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia, Ust Abu Jibril di Pamulang Jawa Barat

3.1 Oktober 2005 :    Bom meledak di Kuta Bali. Peristiwa ini menelan 22 orang tewas.

4. 31 Desember 2005:     Bom meledak di Pasar daging Babi di Palu, Sulawesi Tengah

5. 10 Maret 2006 :    Ledakan bom di rumah penjaga Kompleks Pura Agung Setana di Desa Toini. Poso.

6. 22 Maret 2006     Sekitar pukul 19.00 Wita bom meledak di pos kampling di dusun Landangan, Desa Toini, Kecamatan Poso Pesisir

7. 1 Juli 2006     Ledakan bom di gereja Kristen Sulawesi Tengah ( GKST Jalan Pulau Seram, Poso.

8. 3 Agustus 2006     Sekitar pukul 20.00 Wita bom meledak di Stadion Kasintuwu yang terletak disamping Rumah Sakit Umum Poso

9. 18 Agustus 2006     Bom meledak lagi di Poso

10 6 September 2006     Bom Meledak di Tangkura, Poso Pesisir Selatan

11. 17 Juli 2009     Ledakan di Ritz Caltron dan JW Marriot. Sembilan Orang Tewas. Dengan Perstiwa ini polisi bukan hanya kecolongan, tetapi juga ditampar karena pelaku menggunakan metode baru yaitu menyusup dari dalam. Penyelidikan peristiwa ini pun belum menyeluruh dan belum tuntas.

12. 30 September 2010     Sebuah ledakan yang diduga bom rakitan terjadi di Jalan Kalimalang depan Pasar Sumber Artha, Kota Bekasi, Jawa Barat, sekitar (perbatasan dengan kodya Bekasi), sekitar 100 meter dari pos polisi. Polisi menyatakan ledakan itu melukai satu orang korban yang diduga membawa bahan peledak itu dengan sepeda.

13. 15 Maret 2011     Sebuah bom low explosive meledak di halaman kantor JIL Jaringan Islam Liberal). Melukai 3 orang, diantaranya seorang polisi yang menioca menaklukkan paket bom. Teror ini dianggap modus terbaru yakni melelaui paket berisi buku cetaka

14. 18 Maret 2011 : Di Condet, Cibubur dan Bandara Soekarno-Hatta

Rabu, 16 Maret 2011

Maaf Aku Lupa


Dari begitu banyak berjalan melalui kehidupan tanpa berhenti
Saya lupa bahwa hidup adalah hidup dalam sekejap
Dari begitu banyak yang ingin menjadi yang pertama dalam segala hal
Saya lupa untuk hidup rincian kecil
Dari begitu banyak bermain dengan perasaan
Hidup dari tepuk tangan dibungkus dalam mimpi
Dari begitu banyak menjerit lagu saya untuk angin
Saya tidak lagi bagaimana saya kemarin, sekarang saya tidak tahu apa yang kurasakan

Aku lupa

Dari begitu banyak bernyanyi tentang cinta dan kehidupan
Aku pergi tanpa mengasihi satu malam dan satu hari
Dari begitu banyak bermain dengan yang saya paling disayangi
Saya kehilangan tanpa ingin yang terbaik yang pernah saya miliki.
Dari begitu banyak menyembunyikan kebenaran dengan kebohongan
Aku menipu diriku sendiri tanpa mengetahui itu aku yang telah kehilangan
Dari begitu banyak menunggu,
ketika saya tidak pernah menawarkan sesuatu
Hari ini giliran saya menangis, ketika aku selalu tertawa
           
             Aku Lupa

Dari begitu banyak dijalankan untuk punya waktu mengalahkan waktu
Ingin merampok mimpi dari malam saya
Dari begitu banyak kegagalan, dari begitu banyak upaya
Dari ingin menemukan sesuatu yang baru setiap hari
Dari begitu banyak bermain dengan perasaan
Hidup dari tepuk tangan dibungkus dalam mimpi
Dari begitu banyak menjerit lagu saya untuk angin
Saya tidak lagi bagaimana saya kemarin,
sekarang saya tidak tahu apa yang kurasakan

Sebuah pengingat untuk kita
mahluk yang mendewakan dunia
dunia yang dikejar tanpa sadari sekeliling kita
Semoga bukan kita golongan dari mereka

Sabtu, 12 Maret 2011

Prasangka


P R A S A N G K A 
Mereka yang terbiasa selalu curiga,
Melenceng terlalu jauh dari jalan ketakwaan.

 
Lidah mereka tak hentinya menyerang,
Dalam sekejap mereka menuai kemurkaan yang Maha Mengetahui.

Dengan sepatah kata punah sudah amal saleh semua,
Setelah itu kerja mereka hanya menebar benih dosa.

Bangsa kita ini sudah lama tertidur lelap,
Mereka tidak juga bangun meski digugah beratus kali.

Anggota tubuh mereka telah melayu, menjadikan mereka lalai,
Semua kekuatan hanya dipusatkan pada ketajaman lidah.

Kadang berbicara kosong, atau berprasangka buruk terhadap lainnya,
Selebihnya, mereka tak hirau akan nasib para pemeluk agama.

Cobalah tidak berprasangka buruk meski ia berperilaku keji,
Takutlah pada amarah Tuhan seru sekalian alam ini.

Mungkin mata kita sendiri yang salah,
Mungkin ia tidak seburuk yang kalian sangka.

Mungkin pemahaman kalian yang salah,
Mungkin juga adalah cobaan dari yang Maha Pengampun.

Karena kecurigaan maka ruhani kalian mati,
Serta menarik amarah Tuhan ke atas diri.

Jika tak lagi mengenal malu dalam keberanian,
Apakah kata Ittaqa tak lagi berarti bagi kalian?

Musa pun malu karena ia meragukan,
Bacalah Al-Quran, apa yang Khaidir katakan.

Di antara Tuhan dan hamba-Nya terdapat beratus ribu rahasia,
Yang tidak kalian ketahui dan realitasnya bagi kalian tidak nyata.

Senin, 07 Maret 2011

Negara dan Kesejahteraan Bersama

Tujuan Negara
Setiap orang pada hakikatnya merindukan hidup bahagia. Menurut skala minimum, hidup bahagia sering diidentikan dengan dan mengacu pada “kebutuhan tercukupi”. Aristoteles memberikan empat arti kebahagian. Ketika ia menggagas polis sebagai sistem hidup bersama, kebahagiaan pertama-tama diartikannya sebagai pemenuhan kebutuhan (fisik, ekonomi, keamanan, pendidikan, dan segala sesuatu untuk dapat hidup cukup). Kedua, kebahagian itu mencakup terealisasinya prinsip-prinsip keadilan dalam tata hidup bersama. Ketiga, kebahagiaan menunjuk pada aktivitas yang menghasilkan apa-apa yang mengatasi sekedar pemenuhan kebutuhan material. Keempat, kebahagiaan juga berarti aktivitas merealisasikan keutamaan-keutamaan.
Apa yang dikatakan Aristoteles di atas merupakan sebuah idealisme yang ingin diraih oleh setiap pribadi (masyarakat) dalam suatu negara. Dan tujuan negara adalah untuk membangun kesejahteraan umum (bonum commune) atau “mempertahankan keselarasan sosial, atau, dalam bahasa Thomas Aquinas mengusahakan perdamaian dan keadilan”. Kesejahteraan itu mencakup seluruh bidang kehidupan. Idealisme seperti inilah yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, khususnya sila ke lima yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Dengan demikian, sila ke lima tidak hanya dilihat sebagai bagian integral yang menuntut perhatian yang sama dengan perhatian yang diberikan kepada sila-sila lain, tetapi juga sebagai tolok ukur pembuktian dari segala cita-cita yang dirumuskan dengan begitu bagus di dalam keseluruhan Pancasila. Sebab nilai yang terkandung dalam sila ke lima mencakup keadilan di dalam masyarakat di segala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual, bukan hanya soal makanan dan pakaian, tetapi juga dalam hidup beragama, bukan hanya untuk orang Indonesia yang ada di Indonesia tetapi juga yang berada di negara lain, di bidang politik, keamanan, masyarakat yang adil dan makmur.
Bonum Commune
Idealisme negara Indonesia untuk membangun kesejahteraan bersama (bonum comunae) tidak berjalan sesuai harapan. Memang idealisme bukan obyek langsung, tetapi ketika tidak direalisasikan maknanya dalam hidup konkret, idealisme itu menjadi sesuatu yang sia-sia. Pernyataan ini tidak hendak mengabaikan kenyataan bahwa Indonesia telah mengalami kemajuan. Namun, bagi orang yang mempunyai hati atau prihatin dengan nasib orang miskin, tertindas, cacat, dan minoritas, kemajuan itu hanya bagi yang kuat atau kaum elit. Kalau negara dipanggil untuk menyejahterakan rakyat, mengapa warga Lapindo dibiarkan menangis? Kalau negara dipanggil untuk menyejahterakan rakyat, mengapa pemerintah menggusur perumahan warga kecil? Kalau negara dipanggil untuk menyejahterakan rakyat, mengapa rakyat dijadikan alat untuk mengapai kekuasaan kelompok tertentu? Ketiga contoh ini membuktikan bahwa idealisme “membangun kesejahteraan bagi rakyat” tidak mempunyai pengaruh terhadap kebijakkan pembangunan negara.
Banyak segi kehidupan yang dapat dijadikan bukti di mana pemerintah Indonesia sebetulnya tidak sungguh-sungguh memperjuangkan idelisme itu. Negara dibangun tidak untuk segelintir orang tetapi untuk semua warga masyarakat. Saya pikir, inilah yang dimaksdukan Aristoteles dalam kutipan di atas. Bahwa negara adalah tempat di mana semua orang bisa memenuhi kebutuhan hakikinya: kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, ekspresi diri, dll. Tentu tidak bermaksud bahwa negara memberi makan dan rakyat berpangku tangan. Sebab polis adalah tempat di mana yang satu dengan yang lain dibedakan hanya berdasarkan peran dan setiap orang menyumbangkan sesuatu sesuai perannya sehingga saling mengisi. Itu berarti kesejahteraan adalah usaha bersama. Masing-masing mempunyai tanggungjawab untuk membangun kesejahteraan sesama. Persoalannya adalah orang tidak menjalankan perannya secara baik. Pemerintah menindas rakyatnya dengan kebijakkan-kebijakkan yang tidak pro rakyat, misalnya menaikkan harga BBM, impor beras yang membuat harga gabah anjlok, dll. Tidaklah mengherankan jika kepercayaan publik akan kinerja pemerintah saat ini sangat menurun. Sebenarnya, rakyat tidak hanya kehilangan kepercayaan pada pemerintah tetapi juga rakyat tidak terlibat aktif dalam pelaksanaan program, rencana dan kebijakkan pembangunan. Mengapa? Karena masyarakat menganggap dirinya tidak ditempatkan sebagai aktor yang aktif dalam pembangunan. Padahal “konsep pembangunan yang berorientasi kerakyatan merupakan suatu pendekatan pembangunan yang mengundang inisiatif dan kreatif rakyat sebagai sumber daya pembangunan yang utama dan memandang kesejahteraan material dan spiritual mereka sebagai tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembangunan” (D.C. Korten).
Tanggung Jawab Setiap Orang
Tujuan negara yang adalah membangun kesejahteraan umum (Bonum Commune) bagi sejumlah besar orang harus menjadi orientasi yang perlu diperjuangkan oleh setiap warga negara. Atau Kesejahteraan yang mencakup tiadanya rasa cemas, takut, dll (secara negatif) dan hidup sesuai cita-cita, memperoleh rasa aman, dll (secara positif) memerlukan perubahan sikap baik pemimpinnya maupun rakyat dipimpin. Negara memang tidak menciptakan kesejahteraan, namun negara menciptakan kondisi di mana setiap orang bisa mengalami kesejahteraan. Sebab kesejahteraan semata-mata tidak bergantung pada kemauan dan kemampuan masing-masing warga negara tetapi juga bergantung pada sistem yang mendasari hidup bersama. Hal itu berarti setiap warga negara selain mengusahakan kesejahteraan masing—masing dan bertanggungjawab untuk membangun kesejahteraan bersama, tetapi juga memerlukan pihak legislatif, yudikatif, dan eksekutif untuk melaksanakan sistem yang sungguh menyejahterakan rakyat.

Sabtu, 05 Maret 2011

Akulah Pedagang Hukum di Negeri Ini…!!!



Akulah Polisi Korup dan Pedagang Hukum di Negeri Ini…!!!
By : Langit

Perkenalkan nama saya Warkum, berikut ini cerita nyata yang saya alami sendiri di negara saya.

Sebagai polisi yang sudah kenyang duit rakyat di Republik Dongeng ini, boleh donk sekali-kali saya curhat??? Mengeluarkan uneg - uneg yang cukup mengganjal di sanubari ini, saking sudah kenyangnya dan banyak dosanya mungkin ya??? Sampai saya sendiri sudah nggak kuat dan pengen nulis di sini. Siapa tau bisa membuat saya lega dan agak plong sedikit.

Yah, sebagai aparat negara yang mempunyai jabatan tinggi di kepolisian, saya sudah banyak makan asam garam di dunia saya ini, apalagi di usia saya yang sudah hampir menginjak kepala lima. Untuk duduk di kursi tinggi ini sangat tidak mudah, banyak halangan dan rintangan serta persaingan, aksi saling sikutpun sudah hal yang sangat biasa. Jujur saja, untuk duduk di sini saya ambil jalan pintas, hehe… Ini sudah hal biasa, kalau mau jujur ya hancur, piye jaaaal???? Mendingan bermain kotor sekalian.

Prestasi yang saya torehkan sudah banyak, misalnya, prestasi menyutradari sekaligus membuat skenario sebuah drama penangkapan pejabat yang sudah lama  korup yang mandeg ngasih uang sogokan ke saya (korup sudah biasa, yang nggak biasa dan membuat saya berang gara-gara dia mandeg setor uang ke saya, akhirnya saya tangkap saja dah, saking sebalnya, di ancam sudah nggak mempan), kemudian menyutradari dan membuat skenario besar drama penangkapan pejabat yang tidak salah namun bisa di salahkan, bahkan bisa di fitnah dan di penjarakan, dan masih banyak prestasi  lainnya dari saya yang saya kerjakan bak sutradara kawakan dalam sebuah film-film holywood.

Begini para pembaca yang budiman di seluruh negeri Republik Dongeng ini, saya pengen cerita sedikit mengenai penangkapan seorang pejabat bernama Samiun yang di sutradai oleh saya, atas suruhan seorang bos besar penguasa republik dongeng ini yang bernama Palon yang sebetulnya juga cukup korup  (tapi korupnya nggak pernah ketauan publik), sebetulnya saya tau betul  si Samiun ini  nggak salah, cuman yaitu tadi, dia tau segala kebusukan saya gara-gara si Sodrun (kebetulan jadinya wees, ada yang nyuruh nangkep, sayanya di bayar gede pulak), dia tau betul saya sering mendapat sogokan dari seorang pengusaha yang bernama Sodrun, Salahnya itu si Sodrun keburu ngadu ngadu kebusukan saya, tak maulah saya nantinya sama-sama masuk penjara, akhirnya saya adu domba saja deh dua keledai ini (Samiun dan Sodrun) ke bos besar yg lumayan dendam sama si Samiun (gara garanya si Samiun berani-beraninya jeblosin besan si bos Palon ke penjara karena kasus korup juga). Nah, dari pada nanti si bos Palon tau kebusukan saya bila kedua keledai ini bernyanyi di depan si bos Palon, akhirnya saya bikin rencana yang lebih busuk dan sadis lagi, yaitu menghabisi si Sodrun dengan cara dor dia, saya suruh anak buah dengan bayaran yang lumayan, anak buah nyuruh lagi orang orang luar, matilah si Sodrun, selamatlah saya. Ide busuk yang lebih sadis  menghampiri saya di tengah kemelut rakya negeri dongeng ini, memanglah saya ini cukup pintar menjadi sutradara besar, saya bikinlah skenario lain yang lebih yahud, saya katakan pada si bos Palon dan semua orang, bahwa yang membunuh si Sodrun ini adalah si Samiun, (salah sendiri jadi orang terlalu jujur dan suci), kebetulan lagi si bos Palon masih menyimpan dendam lama, gara-gara si Samiun berani menjebloskan sang besan ke penjara, si bos Palon sudah terlanjur malu, jadi dendam lama bersemi kembali rupanya, tak ada kata ampun bagi si Samiun. Di penjaralah dia belasan tahun lamanya.  Padahal hampir slamet dia, gara-gara nyanyian kawan saya lainya yang bersaksi di pengadilan waktu itu. Tapi dewi fortuna masih mengampiri saya dan kawan2 busuk saya, karena si jaksa dan si hakim sudah di bayar sama si Palon. Kemudian belum lama ini si bos Palon bikin sesuatu yang nggak masuk akal, yaitu mengeluarkan beberapa orang dari penjara, termasuk besan sendiri, saya sih sudah tau rencana ini dari lama, cuman saya juga diam-diam saja. Kalau mau slamet mendingan diem.

Rumit memang sebagai pelaku sekaligus perancang skenario besar ini, masing-masing dari kami sudah punya kartu truf, satu sama lain bisa saling tendang kalau mau, siapa berani buka kartu duluan, dia gak bakalan slamet, karena pada akhirnya kami yang busuk-busuk ini bakalan rame-rame nendang dia. Siapa berani nyanyi-nyanyi di luaran sana dan buka-buka aib kami, maka dia sendiri yang bakalan celaka, kami bisa putar balikan kata- kata dia. Sudah banyak contohnya, di mana ada anggota kami yang berkghianat dan membuka suara, maka dia yang celaka, di buat seolah dia yang salah..hehehe.. hebat bukan?? Kami di lawan…!!!

Cuman celakanya saat ini, banyak kasus-kasus yang terkuak, yang kemudian kembali lagi membawa -bawa nama si Samiun.  Mangkanya saya deg degan juga. Ada pengusaha brengsek yang korup dan ketangkep, duitnya banyak, trus kita makan rame-rame, nggak taunya, dia itu tau masalah yang sebenarnya mengenai kematian si Sodrun, dan kasus si Samiun, saya dan kawan-kawan sayalah nantinya yang cilaka dua belas. Mangkanya saya lagi merayu dia supaya dia nggak nyanyi terus, bisa bahaya ini, saya iming - imingi dia penjara sebentar  sebagai formalitas saja, dari pada penjara lama-lama tapi saya dan teman-teman saya yang makan duit dia keseret juga, kan berabe. Saya juga sedang ngerayu dia, bahwa dia bisa ngapa - ngapain di penjara nanti, mau jalan-jalan kek, mau plesiran kek, mau makan enak kek, mau nengok anak bini kek, pokoknya saya bolehin semua, asalkan jangan nyanyi mulu, pusing pala saya dengerin nyanyian dia, bikin saya nggak bisa tidur, jantungan terus, bisa-bisa mati muda saya. Awalnya dia nurut dan sempat plesiran ke tempat-tempat yang dia suka, cuman belakangan dia malah ngancem-ngancem nggak jelas, sampai ada beberapa bawahan saya yang di pecat pulak buat mengcover masalah ini, biarin sajalah, yang penting sayanya dan beberapa kawan lainya masih slamet. Pegawai rendahan memang sudah biasa jadi tumbal. Sampai hari ini kami masih negosisai sama dia, mudah-mudahan berhasil. Dan nggak bawa-bawa nama kami. Amin.

Ada lagi cerita lain yang bikin saya akhir-akhir ini pusing juga, anak buah saya yang jujur itu juga berani-beraninya membuka sedikit demi sedikit aib saya, tapi untungnya banyak anak buah saya yang malah justru memelintir pernyataan dia, jadilah seolah dia yang salah dan memfitnah saya, di buatlah skenario supaya seolah dia memang gila jabatan dan ingin menyingkirkan saya. Terus terang saya agak-agak was was juga, karena dia tau saya banyak berhubungan dengan bos bos negeri dongeng ini, banyak bos yang meminta saya jadi sutradara atas beberapa kasus yang menimpanya, bagi saya, asal ada duit maka kasus apapun bisa di putar  balikan, bila kasusnya tiba di pengadilan maka jaksa negeri dongeng yang saya pakai memang yang sudah sya siapkan sendiri, jaksa khusus langganan saya, si jaksa ini doyan duit juga. Tak heran kasus apapun bisa di mentahkan dan di bekukan. Paling-paling masyarakat bisanya mencaci maki doang. Memang bisa apa selian caci maki dan demo, toh pada kenyataanya hukum negeri ini bisa di beli. Makanya para pembaca yang budiman, jangan heran bila besok kalian melihat maling kakao di penjara 2 bulan, tapi koruptor bisa bebas bergentayangan. Duitlah yang berbicara.

Hayo silahkan caci maki saya, nggak perduli saya, wong kalian sudah tau sendiri, urat kemaluan orang macam saya ini sudah putus babar blas, mukanya tebal lebih tebal dari tembok china, hatinya lebih keras dari batu berlian sekalipun…
Kalau di tanya apa saya nggak takut dengan dosa??? Coba saja kalian tanyakan pada rumput yang bergoyang, kalau saya takut, nggak bakalan saya makan duit-duit panas itu. Saya benar-benar cinta mati sama duit, makanya sampai bunuh orangpun tak masalah bagi saya, duit itu segalanya bagi saya.

Beberapa teman saya juga nggak kalah hebatnya dengan saya, contohnya dalam kasus narkoba, mereka bisa membuat sebuah skenario besar, bandar narkoba kelas kakap di buat kabur dari penjara, hebat bukan??? Siapa yang mau percaya dia kabur?? Orang begokpun tau kalau dia di buat kabur, tergantung sepakat atau tidak dengan bayarannya, nantinya pegawai-pegawai kecil mbikinin lobang di atas langit-langit, pada waktu yang sudah di sepakati, misalnya tengah malam buta, dibuatlah tersangka kabur, di larikan sesuai rencana. Pagi harinya, di buatlah geger seluruh negeri dongeng ini, sebarkan berita minggatnya tersangka dari tahanan. Memanglah otak mereka tak kalah canggih dengan para sutradara bolywood maupun holywood.

Ada lagi kasus lain, di mana si tersangka di buat pura-pura sakit, berobat ke luar negeri, selanjutnya nggak pulang pulang untuk selamanya, lebih parah dari bang Toyip… Kebanyakan sih kasus korup, karena kasus ini pasti pelakunya di jamin duitnya banyak, bisa bayar kita seberapapaun kita mau. Tapi kadang-kadang ada acara tawar menawar juga sih, kayak ibu-ibu nawar sayur di pasar. Kita juga harus ekstra hati-hati, karena kadang-kadang kalau bicara melalui telephon atau HP bisa di sadap, duit bayaranpun nggak pakai transfer, tapi pakai karung, nantinya yang bawa kuli panggul di antar ke rumah saya, mirip mau antar beras. Biar saja di katakan katrok, asal nggak ketauan, kalau terpaksa ketauan ya paling paling yang mergokin saya kasih beberapa gepok buat tutup mulut. Aman dan nyaman deh.
Akulah polisi korup dan pedagang hukum di negeriku sendiri.  Masih banyak skenario yang akan saya susun demi dagangan saya, yang di bantu oleh para jaksa dan segenap kru lainya. Apalagi sebentar lagi mau ada pertemuan penting masalah suap menyuap dengan salah satu bos negeri dongeng ini, jadi saya sudahi dulu sampai di sini. Agak plong perasaan saya setelah mencurhkan isi hati saya di sini.  Di belakang saya, ada beberapa orang yang membeking saya dan kawan - kawan lainya, pokoknya skenario demi skenario akan kami rancang di negeri dongeng ini. Nantinya orang-orang yang tak sejalan dengan kami yang akan kami jadikan tumbal. Tentu saja kami cuci tangan bersih sebersih bersihnya. Kami manusia serakah dan tak punya hati ya?? Ya memang, saya bahkan sadar sesadar sadarnya akan hal itu. Kami tak akan berhenti sampai helaan nafas terakhir saya mungki. Tapi ini belum seberapa, di banding dengan pejabat lainya yang hampir-hampir menjual pulau, atau jangan-jangan sudah ya?? Saya sendiri kurang paham, mangkanya kalian para pembaca yang budiman, jangan kaget bila suatu hari negeri kami juga di jual, mudah-mudahan saya kecipratan barang sedikit, hehehe… AMIN.

Prinspi kami, anda membeli, kami menjual. Jangan harap ada keadilan bila uang sudah berbicara.

Sekian dan terima kasih.

Note : 
Bila ada kesamaan nama tokoh, jalan cerita dan apapun itu namanya,    semata-mata hanya kebetulan belaka, karena aslinya cuman ngarang yang ngasal sesukanya si penulis…

Salam

Langit



Rabu, 02 Maret 2011

Malam ini aku ingin berbicara padaMU Tuhan.


aku ini rapuh.. 
untuk berpijak saja tak mampu, tp aku tetap berusaha berjalan, memapah tekadku memegang ranting2 takdirNya..
saat ini aku dalam renungan malam hening dikelilingi kepulan asap yg menuntunku dalam sebuah kisah hari per hari yg telah aku pijakan di alam ini…
aku ingin terbang tuhan.. 
menuju sebuah nirwana diangkasa sana.. 
menikmati taman firdaus yg terindah sealam jagad ini.. 
bukan surga maksudku..
tapi ketenangan dan kedamaian dalam cinta dan kasih-Mu.. 
bukan, bukan angkasa di langit sana tapi di cakrawala hati yg takterbatas luasnya…

namun aku rapuh.. 
saat ini jangan kan untuk terbang, berpijak saja aku tenggelam dan tak bisa bernafas hingga aku tak mampu untuk keluar kedaratan…
menurutku aku butuh seseorang tuhan.. 
yg bisa memegang tangan, tubuhku, menyentuh wajahku.. 
hingga aku tak terus tenggelam dan mati dikehidupan ini.. 
aku butuh seseorang dengan jasad dan jiwanya untuk menemaniku terbang tuhan,
Karena aku tahu Kau Tuhanku bukan Jesus yg punya roh dan raga..
itu menurutku tuhan.. 
kalau memang itu bkn yg terbaik bagiku lantas apaa tuhann?? 
mati dan tenggelamkah yg terbaik untukku..
maafkan aku tuhan, karena itu yg aku mengerti tentang hidupku saat ini…
aku ini rapuh tuhan tanpa diriMu..

Selasa, 01 Maret 2011

PANGERAN SUKOWATI DI KOTA SRAGEN.


Menyebut nama Pangeran Sukowati, tidak akan terlepas dari sejarah sebuah kota mungil yang Indah yaitu SRAGEN.  Bagaimana hal ini bisa terjadi ? sejarah apa yang melatarbelakangi lahirnya nama sebuah kota Sukowati dan kemudian menjadi kota Sragen ? berikut saya uraikan ceritanya dengan gaya bahasa bebas – non ilmiah tanpa bermaksud utk mengurangi atau menambah dari nilai sejarah itu sendiri.

Sejarah kota Sragen diawali dengan sebuah sejarah peperangan yang di kenal sebagai Perang Mangkubumen tahun 1746-1757. Perang tersebut mengisahkan tentang Patriotisme seorang pejuang yang bernama Pangeran Mangkubumi –adik dari Sunan Pakubuwono II di Mataram- dalam usahanya mengusir penjajah Belanda, keluar dari Bumi Mataram.

Pangeran Muda sangat kecewa ketika mendapati kakaknya Sunan PB II tidak dapat bersikap tegas terhadap Belanda.  Secara diam-diam Pangeran Muda pergi meninggalkan istana, beserta pasukan yang setia mengiringinya “menyatakan perang terhadap Belanda”. Pangeran bergerak menuju kearah timur laut dari kota Surakarta melewati desa-desa : Cemara, Tingkir, Karangsari, Ngerang, Butuh, Guyang, dan kemudian perjalanan memasuki desa Pandak, Karang Nongko masuk tlatah Sukowati.


Di desa Pandak, Karangnongko Pangeran Mangkubumi  mendirikan pusat pemerintahan “Projo Sukowati” dan meresmikan namanya menjadi Pangeran Sukowati  dan mengangkat pula beberapa pejabat Pemerintahan. Karena desa Pandak secara geografis terletak di tepi jalan Lintas Kompeni ( Surakarta-Madiun ), maka pusat pemerintahan ini dianggap kurang aman. Konsekuensinya harus dipindahkan. Dengan alasan itulah, sejak tahun 1746 pemerintahan di pindahkan ke sebelah tenggara dari desa Pandak menuju desa Gebang.

Dengan dibantu oleh saudaranya yaitu Raden Mas said, perlawanan Pangeran Sukowati dapat membuat kocar-kacir kompeni Belanda. Perlawanan ini berakhir dengan dikeluarkannya Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 yang terkenal dengan nama “Perjanjian Palihan Negari”, yaitu   Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, dimana Pangeran Sukowati akhirnya menjadi Sultan Hamengku Buwana ke I ; dan perjanjian Salatiga tahun 1757, dimana Raden Mas Said ditetapkan sebagai Adipati Mangkunegara I dengan mendapatkan separuh wilayah Kasunanan Surakarta.

SEJARAH  KOTA  SRAGEN

Hari jadi kota Sragen ditetapkan pada hari : Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746.  Hari jadi tersebut berdasarkan penelitian serta kajian pada fakta sejarah yang cukup akurat. Pada tanggal itulah Pangeran Sukowati “menyatakan perang terhadap Belanda”, dan membentuk pemerintahan lokal di Desa Pandak, Karangnongko masuk  tlatah Sukowati sebelah timur.

Alkisah : di Kerajaan Mataram-Kartasura, bertahta Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwana II dengan didampingi seorang Patih yang bernama Patih Pringgalaya.  Sang patih ini sangat dekat dengan Belanda dan berseberangan dengan Raden Mas Garendi yang menentang Belanda.

Tumenggung Alap-Alap menghadap Sinuwun PB II.  Lalu Kangjeng Sunan bersabda : Hai, Tumenggung Alap-Alap, coba katakan apa yang sebenarnya terjadi pada para narapraja di Kartasura ? …. Ampun Gusti , hamba mendengar kabar, bahwa ananda Raden Mas Garendi melakukan pemberontakan menentang Kompeni. Orang-orang Cina yang ingin membalas sakit hati atas peristiwa di Batavia, juga membantu Raden Mas Garendi….!!

Menurut kamu, apa yang harus kita lakukan menyikapi situasi ini ? … - Ampun Gusti, Ananda Garendi menentang kompeni itu merupakan usaha menegakkan Kerajaan Mataram. Bila Sabda Ingkang Sinuwun atau ijin dalem, hamba bersedia memimpin pasukan untuk membantu ananda Garendi….

Alap-Alap….!!! Sadarlah keadaanmu ?!! keadaan kita sekarang ini ?!! Persenjataan kita sangat jauh ketinggalan dengan senjata milik kompeni…. Lupakah kamu, bagaimana nasib kakek Sinuwun Almarhum, eyang Sultan Agung Hanyakrakusuma yang gagah berani itu ??.... – ketika menggempur kota Batavia dibawah pimpinan Sura Agul-Agul dan Bahureksa semua pasukan gagal total…??  Saya kasihan dengan para prajurit dan kawula yang akan menjadi korban sia-sia….!!!! …- Tumenggung Alap-Alap hanya diam terpaku !!


Tumenggung Alap-Alap adalah seorang perwira ahli strategi.  Alap-Alap dapat merasakan bahwa Kangjeng Sunan punya pendirian yang lemah. Hal ini sangat membahayakan kedudukan Alap-Alap, bila Kangjeng Sunan sampai terbujuk oleh rayu Patih Pringgalaya yang dekat dengan kompeni itu.  Untuk mengantisipasi semua itu, Tumenggung Alap-Alap mengajak seluruh kerabat dan keluarganya menyingkir dari kerajaan menuju ke arah timur, ke daerah Sukowati.  Dalam perjalanannya itu, sampailah mereka di desa Kranggan, masuk daerah Sukowati.  Alap-Alap menyamar dan mengangkat diri sebagai seorang pandhita dengan nama Kyai Srenggi.

Pangeran Mangkubumi turut meloloskan diri dari kerajaan Mataram yang telah merangkul Tentara Kompeni sebagai kekuatan kerajaannya.  Pangeran mendengar kabar bahwa di desa Kranggan ada seorang Brahmana sakti bernama Kyai Srenggi, lalu menyempatkan diri singgah di Kranggan untuk dapat berkenalan dengan Kyai Srenggi dan memohon petunjuk. –Inilah sikap luhur seorang Pangeran yang mau meluangkan waktu utk bertemu dan bersilaturahmi dengan kalangan orang biasa.


“eeee silakan masuk Pangeran, hamba tidak mengira akan kedatangan tamu Agung”…. Kata Kyai Srenggi dengan sangat hormat. ….- Bapa, ketahuilah Bapa, hamba sekarang bukan lagi seorang priyagung. Sebab selama mengembara ini hamba tanpa pangkat dan derajat.  Hamba adalah orang buruan karena menentang kehendak raja dan … kompeni. Jawab Pangeran Mangkubumi.

“Ah, Pangeran jangan begitu, walaupun berada di lumpur, intan itu akan tetap bersinar cemerlang dan tinggi nilainya. Pangeran untuk apa menghimpun kekuatan ? “…- Kyai… bumi Mataram bahkan sampai seluruh Nusantara akan dikuasai dan dijajah oleh Belanda. Apakah kita ini akan tingal diam saja Kyai ? jawab Pangeran.  …-Kyai Srenggi tersenyum dan berkata : benar Pangeran…!!! Apakah Pangeran lupa kepada hamba ??  hamba ini tidak lain adalah Tumenggung Alap-Alap…. Seorang hamba kerajaan yang tengah menyepi di Kranggan ini, karena prihatin dengan keadaan bumi Mataram sekarang ini !!

Mendengar pengakuan Kyai Srenggi, Pangeran Mangkubumi sangat terkejut, lalu merangkul Kyai Srenggi dengan haru. Pertemuan itu dilanjutkan dengan saling berbincang dan mengatur strategi perlawanan terhadap Belanda. Hidangan makan berupa nasi pecel lauk ingkung di sebuah nampan serta minuman legen di dalam buluh bambu.  ( konon desa Sragen itu berasal dari sanepan : Sra (menyerahkan) dan gen ( dari kata legen )… jadilah desa dengan nama SRAGEN yang dahulunya bernama desa Kranggan ).

Pangeran Mangkubumi berkata : Paman Tumenggung Alap-Alap…, saya sangat terkesan dengan pertemuan kita ini. Ketahuilah, saya telah mendirikan pemerintahan Projo Sukowati, dan bergelar Pangeran Sukowati, maka mulai hari ini paman Alap-Alap saya angkat menjadi senopati perang memimpin prajurit saya di desa ini. Sedangkan desa Kranggan saya ganti namanya menjadi desa Sragen…!! …. Begitulah untuk selanjutnya Kyai Ageng Sragen dianggap sebagai cikal-bakal desa Sragen dan menjadi leluhur para penguasa pemerintahan kabupaten Sragen.

Demikianlah sekelumit sejarah cerita berdirinya nama desa yang telah menjadi kota yaitu SRAGEN.

Makam atau petilasan dari Kyai Ageng Srenggi atau Kyai Ageng Sragen sampai saat ini masih ada, tepatnya di arah Sragen Utara sekitar desa Tangkil.  Petilasan Pangeran Sukowati juga masih ada di desa Sukowati atau sekitar daerah menuju kecamatan Tanon, hanya saja petilasan tersebut sangat tidak terawat…!!!!!!!!

Melihat semua ini, terus terang saya juga kecewa…. Mudah-mudahan setelah muncul pemimpin yang baru nanti, petilasan tersebut dapat dibangun dan dijadikan tempat wisata ziarah leluhur….!!!

Di Petilasan Eyang Sukowati, terdapat satu bentuk makam tersendiri, dan delapan makam lainnya berjajar rapi. Di area petilasan tersebut, ada sebuah tempat kecil, biasanya dipergunakan sarana untuk pasangan yang sulit mendapatkan keturunan.  Dengan ritual kecil, ada rahasia tersembunyi disitu. Tidak semua orang tahu, bahkan oleh paranormal top sekalipun. Karena rahasia itu didapat dari “dawuh”, tidak bisa dideteksi dengan ilmu-ilmu kanuragan.  Sangat beruntung bila aku – Trah dapat mengetahui petunjuk itu. Tentu saja tak akan kubuka di media ini, takutnya nanti disalah-gunakan oleh oknum-oknum dukun yang tidak bertanggung jawab…!!  Iya kan…?!!  Iya doonk…?!!  Iyalaaah…!!!

Dari desa kecil yang Indah : SRAGEN – Trah Sukowati : Salam Budaya Nusantara penuh kedamaian…!!!!

 Kata kunci :
-          Pangeran Sukowati = Pangeran Mangkubumi = Sri Sultan Hamengku Buwono ke I
-          Kyai Srenggi  = Kyai Ageng Sragen  =  Tumenggung  Alap-Alap