Pages

Rabu, 09 November 2011


HARI PAHLAWAN

Sebuah ungkapan terkenal menyatakan bahwa, Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya. Dan Bangsa tanpa pahlawan sama artinya Bangsa yang tak memiliki sebuah kebanggaan. Jika sebuah bangsa tidak memiliki tokoh yang bisa dibanggakan, maka bangsa itu adalah bangsa yang tak memiliki harga diri. Bahkan bisa menjadi sebuah bangsa kelas teri, diremehkan oleh bangsa-bangsa lain. Karena itu, sudah sepantasnya setiap bangsa memiliki tokoh yang disebut pahlawan.

Seorang Pahlawan akan menjadi sangat penting karena ia akan memberikan suatu inspirasi dan motivasi. Inspirasi untuk selalu memperbaiki kondisi bangsa ini. Dan me-motivasi agar bangsa ini terus bangkit, dan menjadi suatu bangsa yang bisa dibanggakan.

Yang menjadi pertanyaannya adalah, Bisakah kita mengambil, inspirasi dan motivasi dari perjuangan mereka untuk dapat memperbaiki bangsa ini? Apa peringatan Hari Pahlawan yang selalu kita peringati setiap tanggal 10 November ini hanya sebuah seremonial belaka, sebuah peringatan yang tanpa makna, ….? sugguh ironis memang,…!

Kita tahu setiap generasi, memang memiliki persoalan dan tantangannya masing-masing. Dulu, musuh utama bangsa kita ini adalah penjajah. mereka dengan congkak-nya mengoyak-ngoyak harkat dan martabat bangsa. Maka pekik Heroisme Merdeka dan Allahu Akbar untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan pun menjadi pekik yang tidak pernah berhenti disuarakan.
Lalu, Bagaimana dengan sekarang, siapa yang layak menjadi musuh bangsa kita sekarang? Musuh besar kita tak lain dan tak bukan adalah korupsi, kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan. Itulah sejumlah masalah utama yang sedang dihadapi bangsa ini.

Korupsi seperti sebuah penyakit kronis yang sulit disembuhkan. Orang justru berlomba-lomba mengeruk uang negara. Dan, itu terjadi di semua level yang menyebar baik di pusat maupun di daerah. Hampir di semua jajaran, baik yudikatif, legislatif, maupun eksekutif, terjangkit penyakit kronis yang satu ini. Naudzubillah.

Angka kemiskinan semakin hari bukannya semakin menurun, malah semakin bertambah saja. Pengangguran meningkat tajam, imbas dari banyaknya perusahaan yang gulung tikar karena tidak bisa menutup biaya operasional dan biaya-biaya tinggi lainya yang dibebankan oleh beberapa oknum pejabat pemerintah daerah dan pusat. 

Kini, bangsa kita semakin terpuruk, banyak sekali masalah yang menyelimuti selama ini, terutama masalah hukum dan keadilan, rakyat kita sudah tak bisa lagi mempercayai institusi negara yang ada. baik kepolisian maupun kejaksaan. Sudah tidak lagi diisi oleh orang-orang yang memiliki sifat kepahlawanan. Bahkan ada sebagian dari mereka yang menggadaikan jabatannya kepada seseorang yang jelas-jelas nyata terlibat masalah korupsi. Hukum dijadikan alat untuk mengeruk keuntungan pribadi dengan sebanyak-banyaknya.
Jual-beli perkara pun dilakukan tanpa sembunyi-sembunyi. Pasal-pasal diatur sedemikian rupa untuk kepentingan segelintir orang yang punya uang. 

Para oknum seperti ini, sudah tidak punya lagi yang namanya hatinurani, mata hatinya dibutakan oleh kepentingan sesaat. Maka mereka sangat tidak pantas lagi untuk tetap menduduki jabatannya, mengundurkan diri, mungkin itu kata pantas untuk mereka, karena bangsa ini masih punya banyak orang yang pantas untuk menjalankan amanat rakyat, amanat para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa raganya demi bangsa dan negara agar bangsa ini bisa sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia.
Wasalam

Kamis, 06 Oktober 2011

NAMA - NAMA NABI

NAMA-NAMA NABI  :

1  Nabi.ADAM, 
2. Nabi IDRIS,  
3. Nabi NUH,  
4.  Nabi HUD,  
5. Nabi SOLEH,  
6. Nabi IBRAHIM, 
7. Nabi LUTH,
8. Nabi ISMAIL,  
9. Nabi ISHAK, 
10. Nabi YA’KUB,  
11. Nabi YUSUF,  
12. Nabi AYYUB,  
13. Nabi SYU’AIB,  
14. Nabi MUSA,  
15. Nabi HARUN,  
16. Nabi ZULKIFLI,  
17. Nabi DAUD,  
18. Nabi SULAIMAN,  
19. Nabi ILYAS,  
20. Nabi ILYASA’,  
21. Nabi YUNUS,  
22. Nabi ZAKARIA,  
23. Nabi YAHYA,   
24. Nabi ISA, dan terakhir   
25. Nabi MUHAMMAD. SAW

Dari keturunan Nabi Ibrahim, mempunyai anak Ismail dan Ishak.
Dari Ishak, terdapat silsilah keturunan nabi-nabi  sebanyak 14 nabi hingga pada Nabi Isa.
Kecuali Syu’aib dari keturunan Nabi Luth.
Dari Ismail, terdapat keturunan hanya seorang nabi yaitu Nabi  Muhammad, dan  sebagai Nabi Terakhir.

Masing-masing Nabi membawa ajaran risalah kerasulan. Sebagian besar ajarannya hanya terbatas untuk kaumnya, dengan tuntunan ajaran sesuai perkembangan jamannya , sesuai tingkat perkembangan sosial kemasyarakatan pada masanya. 

Bentuk-bentuk kewajiban ibadah menyembah Tuhan Allah belum selengkap sebagaimana yang telah dituntukan melalui Nabi Muhammad.

Sedang pada nabi Muhammad sebagai penutup para Nabi, tuntunan risalah  kerasulan sudah bersifat komplek menyeluruh, universal dan untuk menjadi tuntunan seluruh umat dimuka bumi. Ajaran tuntunannya  sebagai agama diperuntukan untuk semua umat manusia dimuka bumi, tidak untuk kaum tertentu, suku tertentu atau bangsa tertentu;  dengan Al Qur’an sebagai tuntunan.

Muhammad sebagai Nabi penutup Rasulullah. Tidak akan ada nabi lagi. Al Qur’an sebagai pedoman ajarannya. Sedang kitab zabur, taurat dan injil yang menjadi risalah nabi-nabi sebelumnya;  esensi pokok kandungannya sudah tercantum dalam Al Qur’an.

Senin, 26 September 2011

ANALISA SIAPA YG MEMBIDIK KURSI ADIPATI JEPARA

ANALISA SIAPA MEMBIDIK ADIPATI JEPARA

Beberapa bulan ini saatnya masa yang sangat menentukan bagi perjalanan Jepara lima tahun kedepan,tepatnya 2012 -

2017.sebab proses regenerasi nahkoda Jepara sekarang sedang berjalan untuk mencari pengganti Hendro Martoyo yang akan berakhir masa jabatannya tanggal 5 Maret 2012.Hendro sudah menjabat dua periode 2002-2007 dan 2007-2012, berdasarkan amanat undang-undang ia hanya boleh menjabat dua periode berturut-turut,lalu siapakah yang layak dan pantas menduduki kursi Jepara .I.menggantikan Hendro Martoyo?

Berdasarkan data Kab.Jepara adalah salah satu kandangnya BANTENG ( PDI Perjuangan )di Jawa Tengah,yang terbukti dalam beberapa pemilu/pileg PDI Perjuangan mampu meraih suara terbanyak.Pemilu legislatif lalu PDI Perjuangan mampu meraup dukungan 86.303 suara( 16,7 %) mengungguli suara PPP,GOLKAR,DEMOKRAT dll,PPP mendapatkan 81.465 suara ( 15,7 %) Gerindra 53.125 suara ( 10,3 %) Partai Golkar mendapat 52.545 suara ( 10,1 %)Sementara partai Demokrat hanya mampu meraup suara 34.294 suara ( 6,6 %)di bawah PKB yang mampu meraup suara 37.196 suara( 7,2 %).PAN 27.175 suara( 5,2%)Hanura 24.818 (4,8%)PKNU 23.524 (4,5%)PKS 18.970 (3,7%)Barnas 16.396(3,2%)diluar itu terdapat 26 parpol yang tidak mendapatkan kursi secara akumulatif memperoleh 12 persen dari total suara yang sah.

Melihat hasil itu hanya PDI Perjuangan dan PPP yang bisa mengusung calonnya masing-masing tanpa harus berkoalisi dengan partai-partai yang lain karna mampu meraih korsi masing-masing 9 kursi.H.Yuli Nugroho SE. Ketua DPC PDI Perjuangan yang merupakan Ketua DPRD Jepara,memasang spanduk serta baliho dimana-mana,

H.Ahmad Marzuki Ketua DPC PPP yang sekarang menjabat Wakil Bupati berpeluang besar untuk naik TAHTA menjadi Bupati karna disamping telah memenuhi ketetapan jumlah kursi yang didapat, sebagai wakil bupati tentunya mempunyai banyak waktu untuk mensosialisasikan dirinya baik selaku incumben juga selaku Kiyai sekaligus Ketua PPP yang sudah terkenal dengan undangan ceramah-ceramahnya secara GRATIS.Dan tinggal menunggu surat keputusan/ rekomendasi dari DPP PPP. Salam.

Sabtu, 06 Agustus 2011

DOA UNTUK SEMESTA


Yâ Rahmân Yâ Rahîm
Dari Timur sampai Barat, dan apapun yang berada di antara keduanya. Dari Selatan sampai Utara, dan apapun yang berada di antara keduanya. Dari bumi sampai langit, dan semua makhluk yang menjadi penghuninya. Dari darat sampai lautan, dan semua makhluk yang mendiaminya. Kasihilah mereka Tuhan, sayangilah mereka, sebagaimana Engkau mengasihi dan menyayangi mereka saat menciptakannya.

Yâ Mâlik Yâ Quddûs
Untuk saudara-saudaraku yang teraniaya, untuk saudara-saudaraku yang tertindas dan terpinggirkan. Untuk saudara - saudaraku yang merasa paling benar, paling pintar, dan paling tahu segala hal. Lindungilah mereka dalam naungan cinta dan kasih-Mu, sucikanlah hati dan pikiran mereka dengan limpahan anugerah kearifan-Mu.

Yâ Salâm Yâ Mu’min
Untuk saudara-saudaraku yang kebingungan ke mana harus mengarahkan pandangan, ke mana harus menatap keindahan cahaya-Mu. Untuk saudara-saudaraku yang merasa asing di tengah-tengah gelak tawa kesombongan dan keangkuhan. Berilah mereka keselamatan, limpahilah mereka keamanan, dan peluklah mereka dalam kedamaian cinta-Mu.

Yâ Muhaimin Yâ ‘Azîz
Untuk saudara-saudaraku yang telah dirampas kepercayaannya, yang telah dikebiri hak-hak kemanusiaannya. Untuk saudara-saudaraku yang terlalu lama terdiam dalam ketakutan yang mencekam, ketakutan atas kemiskinan, ketakutan atas hilangnya kehormatan. Peliharalah mereka dalam taman keagungan-Mu, sentuhlah mereka dengan sepercik embun kebesaran-Mu.

Yâ Jabbâr Yâ Mutakabbir
Untuk saudara - saudaraku yang hidup dalam kehinaan pandangan-Mu, terperosok dalam jurang kesesatan yang begitu dalam, dan terpenjara dalam kegelapan ruang kebodohan. Untuk saudara-saudaraku yang masih saja sombong dan angkuh untuk bisa memahami perasaan orang lain. Angkatlah mereka Tuhan, angkatlah mereka, dan letakkanlah di atas bumi pengampunan-Mu.

Yâ Khâliq Yâ Bâri’u
Untuk saudara-saudaraku yang sibuk dengan kesenangannya sendiri, sibuk dengan nafsunya sendiri, yang senantiasa menari-nari di atas kehinaan dan penderitaan sesamanya. Untuk saudara - saudaraku yang telah gelap mata, yang telah mati nuraninya, yang telah beku hatinya. Siramilah mereka Tuhan, siramilah mereka dengan kesejukan cinta kasih-Mu.

Yâ Mushawwir Yâ Ghaffâr
Untuk saudara-saudaraku yang terlupa dengan kewajibannya, yang terlena oleh keindahan dunia, yang terpesona oleh kefanaan dirinya. Untuk saudara - saudaraku yang terlalu bangga dengan kapandaiannya, kehormatannya, kedudukannya, maupun kekuasaannya. Ingatkanlah mereka Tuhan, ampunilah mereka, maafkanlah mereka dengan kelembutan kasih sayang-Mu.

Yâ Qahhâr Yâ Wahhâb
Untuk saudara-saudaraku yang suka mengolok-olok orang, menghina dan mencerca teman maupun saudaranya. Untuk saudara-saudaraku yang bangga jika dapat mempermalukan saudaranya, mengalahkan musuhnya, maupun membenci orang yang telah menyakitinya. Tolonglah mereka Tuhan, ajarilah mereka bagaimana cara untuk tidak membenci sesama.

Selasa, 02 Agustus 2011

Yang tak pernah kau tahu siapa aku


Aku berjuang diantara pena dan buku - buku yang melingkari waktuku,
Kukumpulkan huruf - huruf yang berhamburan,
di jiwa...
di raga...
difikiranku...!

Kukembangkan istana layar khayalku.
Keinginan tlah menjelama bagai Dewa, Untuk mengarungi samudra kenyataan.
Aku berdiri tegak pada simpang kehidupan,
Dengan tatap mata tajam memandang hari depan yang merindukan ... harapan!

Cangkulku adalah renunganku...
Mata hatiku adalah pisau...
Kudapat kepastikan apa yang kumau.
Air mataku adalah syair kehidupan,
Sampai kubilang mati itu adalah keindahan,

Bulanlah yang memberiku mimpi - mimpi,
Anginlah yang mengajaku tuk mencari.
Dan aku sama sekali tidak peduli,
Walau aku harus muntah untuk menjawab tentang.... Diriku sendiri!

Aku adalah aku..
Yang tak pernah kau tahu...
Dan apa juga yang kau sangka!
Bay : Purnomo bin Somo Wardoyo

Senin, 01 Agustus 2011

Indonesiaku



Aku berharap Indonesiaku juga Indonesiamu.
Memang belum sangat jelas apakah Indonesiaku sama dengan Indonesia yang diteriakkan penyair Taufiq Ismail di dalam puisinya "Kembalikan Indonesia Kepadaku". Juga belum jelas apakah Indonesiaku sama dengan Indonesia yang dimaksud Bung Karno dalam "Indonesia Menggugat".

Banyak hal, ternyata, yang belum cukup jelas di dalamnya. Indonesiaku hasil sebuah dialog dan negosiasi politik yang lama, melelahkan, dan menyita kesabaran, dan membutuhkan toleransi terhadap semua kemungkinan aspirasi yang bermunculan dari sana sini. Tiap aspirasi harus diakomodasi dengan baik di dalam dan oleh semangat multikulturalisme yang tak henti-hentinya kita bangun.

Indonesiaku bukan hanya milikku, melainkan juga Indonesiamu, milikmu. Indonesiaku pelan-pelan kita dirikan di atas impian-impian dan aspirasi kultural yang sangat beragam, penuh variasi, penuh nuansa, dan membuat kita kaya, bagaikan taman bunga yang semarak dan harum dalam benak dan alam ideal kita.

Indonesiaku, pendeknya bukan sebutir kelereng, yang padat dan jelas sosoknya. Dengan akal pikiran aku bisa membayangkan bagaimana kira-kira rumusan politiknya. Tapi, aku belum bisa merasakannya dengan hati dan jiwaku karena rumusan-rumusan akal boleh jadi hanya bersifat teknis politis, dan itu pun di dalamnya bukan mustahil ada unsur "akal-akalan".

Selebihnya, konsensus politik sering tidak tulus mengabdi kepentingan bersama. Dalam tradisi kenegaraan kita, yang masih muda usianya, politik sering hanya berarti "tipu muslihat" untuk meraih kemenangan jangka pendek, dan tak peduli akan pentingnya membangun keadilan semesta alam bagi segenap warga negara dan manusia-manusia yang hidup di dalamnya.

Kerja politik sering agak sedikit dungu karena merasa sudah puas melihat "hasil" berupa terciptanya sosok besar sebuah "struktur" yang bagus wujudnya, tapi kering dan kosong, tanpa jiwa. Padahal, yang kita rindukan, dan hendak kita wujudkan, ialah "jiwa" ke-Indonesia-an, untuk memberi makna lebih riil pengertian "adil dan beradab" bagi semua kalangan. Juga, dan terutama, bagi mereka yang selama ini tertindas sepatu tentara, polisi, birokrat, pedagang, dan para politisi keparat yang telah menggadaikan jiwa mereka kepada semua setan yang membunuh kemanusiaan.

Indonesiaku hasil sebuah kerja kreatif, hasil imajinasi tentang apa yang luhur dan mulia, dalam ukuranku dan ukuran-ukuranmu semua, yang bukan hanya berbeda, melainkan juga berkebalikan satu sama lain. Tapi, tak berarti aku boleh, dengan barisan massa milikku, mengusirmu pergi dari bumi milik Tuhan ini.

Kau pun tak akan bisa mengusirku dari tiap jengkal tanah di mana aku berpijak, karena di mana pun aku berada, aku tak menjejak di atas tanah warisan Engkong dan Kakek moyangmu, melainkan di atas bumi milik Tuhan kita, yang ramah dan serba akomodatif terhadap semua makhluk-Nya. Adaku di bumi ini merupakan wujud "Titah-Nya", "Kehendak-Nya" dan "Tanggung Jawab-Nya".

Jadi, bagaimana mungkin di antara kita, sama-sama umat beragama, sama-sama makhluk beriman, bahkan satu agama dan satu iman, tapi hendak singkang-menyingkang dan usir-mengusir? Bukankah dialog dan negosiasi kita tentang Indonesiaku, dan Indonesiamu, belum lagi selesai?

Aku tidak tahu adakah generasi demi generasi di atas kita sudah gagal merumuskan ke-Indonesia-an yang teduh, enak, dan membawa rasa nyaman bagi kita semua? Aku hanya tahu mereka sudah berusaha dengan segenap cinta, tanggung jawab dan kesediaan berkorban. Dan, generasi kita, yang mungkin lembek dan kurang wawasan, akan bersedia gagal mewujudkan Indonesiaku, dan Indonesiamu, yang kita inginkan bersama, dan kita lalu memilih baku bunuh seperti binatang di rimba raya?

Indonesiaku memang bukan sorgaloka, dan seharusnya juga bukan rimba raya. Maka, siapa bilang ia tak mungkin diubah menjadi sejenis sorgaloka yang bersedia memberi tempat bagi kita semua untuk bisa merasa aman dan nyaman di dalamnya.

Indonesiaku, sekeping negeri yang diciptakan Tuhan dengan kasih sayang dan tanggung jawab. Dengan kasih sayang dan tanggung jawab-Nya, diciptakan kita dalam corak yang berbeda warna kulit, etnisitas, tradisi, dan bahasanya, cara pandang dan sikap-sikapnya terhadap hidup. Dan, Tuhan memelihara semua jenis perbedaan itu.

Lalu apa hak kita, yang bukan nabi, bukan wali, dan bukan orang suci, untuk bersikap seolah kita nabi dan orang suci, atau wali, hingga di mata kita perbedaan menjadi musuh dan barang terkutuk serta harus dimusnahkan dari muka bumi? Siapa yang memberi kita hak, bersikap seolah kita Tuhan?

Kita tahu urusan "halal-haram" dengan baik, tapi mengapa yang "haram" hanya mereka, sedang bagi kita segala kebejatan yang paling haram kita bungkus dengan jubah putih agar tampak seperti halal? Adakah kau kira Tuhan terpesona melihat kelicikan seperti itu?

Politik memang bisa, dan selalu, menipu. Orang banyak, yang lemah status sosial-politiknya, mudah pula ditipu. Dan, kita puas melakukan penipuan demi penipuan selama Indonesiaku berdiri. Tapi, mengapa Tuhan pun kita tipu?

Senin, 25 Juli 2011

” Hati Nurani “


Aku bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, Aku hanya insan yang teramanahkan, yang ingin menghidupkan matinya kehidupan melalui tulisanku yang sangat sederhana. Hasil dari ungkapan perasaan dalam hatiku yang paling dalam dan pikiranku yang kadang terlintas mengusik kesadaranku.

Saudaraku, Jangan sekali-kali mengabaikan suara hati nuranimu, yang menjagamu tetap terjaga dan berada dalam jalannya di koridor keselamatan dunia maupun akherat.

Saudaraku, hati nuranimu adalah nyata, Hatimu merupakan sarana pengendalian dirimu yang turut bersamamu dimanapun sejak kau dilahirkan di Dunia. Hatimu, Merupakan kasih saya Alloh SWT yang diberikan kepadamu, Agar dirimu selalu ada dalam keselamatan dunia dan Akherat. Nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan ?

Sesulit apapun keadaan bangsa kita, sesulit apapun keadaan keluarga dan diri kita, pilihan terbaik hanya satu: ”Kita harus menjadi manusia tangguh.” Jangan putus asa atau menyerah. Bergeraklah terus karena segala sesuatu ada ujungnya. Tidak mungkin kesulitan akan terus menerus mendera kita. Bukankah di balik setiap kesulitan ada dua kemudahan? Wallahu a'lam bish-shawab.

Kreativitas akan semakin lengkap bila terlahir dari kejernihan hati sebagai buah dari ibadah yang berkualitas. Biasanya, hati yang jernih akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang, yang akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan. Saudaraku, setiap hari usia kita bertambah; setiap hari terjadi perubahan, dan setiap hari pula masalah semakin bertambah, semakin kompleks, dan semakin rumit. Karena itu, bila kemampuan kita tidak bertambah, maka cepat atau lambat masalah akan membinasakan dan menghancurkan kita.... !